SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Bupati Klaten, Sri Mulyani, didampingi sejumlah pejabat Pemkab Klaten melakukan pengecekan dan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah lokasi yang rencananya akan dilalui jalan tol Solo-Klaten-Jogja, Selasa (9/7/2019). Sidak itu berlangsung hampir seharian, dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 14.15 WIB.

Kabag Humas Pemkab Klaten, Wahyudi Martono, mengatakan beberapa lokasi yang rencananya akan dilalui pembanguan jalan tol yang dicek antara lain Desa Kapungan di Kecamatan Polanharjo, Desa Kuncen di Kecamatan Ceper, dan Desa Beku di Kecamatan Karanganom. Sri Mulyani juga mengecek wilayah terdampak tol di Kecamatan Ngawen, Desa Ngrundul di Kecamatan Kebonarum, dan Desa Borangan di Kecamatan Manisrenggo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seusai sidak, Sri Mulyani mengatakan ada 45 desa di sembilan kecamatan yang akan terdampak pembangunan jalan tol. “Luas lahan secara keseluruhan yang akan terkena dampak pembangunan jalan tol seluas 6.000 ha yang melintas di sembilan kecamatan dan 45 desa,” ungkap Sri Mulyani.

Ia menjelaskan sidak dan pengecekan itu bertujuan untuk mengetahui secara pasti lokasi yang akan terkena pembangunan jalan tol. Dengan begitu, lanjutnya, Pemkab Klaten dapat dilibatkan dalam setiap pembahasan jalan tol termasuk jika ada perubahan jalur.

Pada sidak itu, sang bupati Klaten juga minta ditunjukkan lokasi terdampak yang nantinya akan digunakan sebagai rest area dan exit tol. Selain hanya melakukan pengecekan, Sri Mulyani juga mengusulkan pemukiman dan makam kuno di rest area di Beku, Karanganom untuk dipindah. Ia juga usul rest area tetap dibangun di Beku, Karanganom dan rest area kedua di Karangnongko.

Bupati Klaten Sri Mulyani (tengah) mengecek lokasi terdampak tol Solo-Jogja, Selasa (9/7/2019). (Istimewa)

Untuk pintu keluar tol, Sri Mulyani mengatakan akan ada tiga puntu keluar tol di Klaten. “Tadinya ada dua setelah revisi yang baru exit tol ada tiga dan yang ketiga di Borangan Manisrenggo yang nantinya ada dua kaki yakni satu kaki ke Borangan dan satu ke Somokaton, Jogonalan,” katanya.

Di Kecamatan Ngawen, ada SD dan SMP terdampak pembangunan tol yang sudah bersedia dipindah asal dibangunkan pengganti yang lebih bagus. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga mengusulkan kepada PT Adi Karya agar jalan tol yang dibangun harus berjarak 200 m dari sumber mata air.

Ia meminta agar jalur tol yang mengenai sumber mata air harus dipindah. Pihak pengembang pun setuju dengan usul Sri Mulyani.

“Jalan tol di Klaten akan melintasi tiga sumber mata air seperti di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum namun jaraknya kurang dari 200 m, maka harus digeser sehingga jangan sampai pembangunan jalan tol jangan membawa dampak rugi karena sumber mata air dimanfaatkan PDAM untuk sumber air minum,” ungkap orang nomor wahid di Kabupaten Bersinar itu.

Setelah peninjauan, Sri Mulyani berharap Pemkab Klaten selalu dilibatkan dalam setiap pembahasan pebangunan jalan tol Solo-Jogja. Dengan begitu, Pemkab Klaten bisa langsung tahu jika ada perubahan denah. Menurut Sri Mulyani, pembangunan tol Solo-Jogja juga berkaitan erat dengan aspirasi masyarakat Klaten, seperti ganti untung lahan.

“Sehingga setelah lokasi dan denah ditetapkan gubernur Jawa Tengah, semua sudah tidak ada permasalahan dan sudah sesuai aspirasi masyarakat,” tutur perempuan 42 tahun itu.

Sri Mulyani menegaskan Pemkab Klaten berkomitmen mengawal pembangunan jalan tol di Klaten sehingga nantinya jalan tol yang akan dibangun benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat.

Pada sidak tersebut, Sri Mulyani didampingi pengembang PT Adi Karya dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Klaten serta sejumkah pejabat. Para pejabat yang turut mendampingi kunjungan Bupati Klaten itu di antaranya Kepala DPUPR Pemkab Klaten Tajudin Akbar, Asisten I Sekda Klaten Rony Roekmito, dan Asisten II Sekda Klaten Purwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya