SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengusulkan agar libur Hari Raya Idul Fitri diperpanjang, dimulai sepuluh hari terakhir Ramadan atau H-10 Lebaran.

Bupati menyampaikan itu di sela-sela memberikan pengajian di hadapan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di Ruang Podang I Kompleks Setda Karanganyar, Senin (6/5/2019). Seperti tahun lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyusun rangkaian program selama Ramadan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Program itu antara lain tadarus selama 30 menit sebelum memulai aktivitas, tarawih keliling ke 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar, dan lain-lain. Program tadarus hari pertama dimulai Senin pagi.

Ekspedisi Mudik 2024

Bupati memberikan pengajian tentang tata krama membaca Alquran dan sedekah. “Sedekah menjadi syarat seseorang mendapatkan ketenangan. Tata krama membaca Alquran dimulai dari membaca Taawud, Bismillah, mencari yang mudah, jangan tergesa-gesa, sepertiga malam, tertulis, perhatikan dengan tenang, dengan bahasa mu, setiap ayat mohon petunjuk. Membaca Alquran itu cara berkomunikasi dengan Allah. Awali Ramadan dengan baik,” kata Bupati yang akrab disapa Yuli itu.

Dia berharap seluruh ASN beragama Islam meluangkan waktu untuk tadarus bersama selama 30 menit sebelum memulai aktivitas. Selama Ramadan, jam kerja ASN mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 15.15 WIB. Biasanya mereka masuk pukul 07.15 WIB dan pulang pukul 15.45 WIB.

“Yang agama lain supaya dicek. Membaca kitab suci masing-masing. Selamat menjalankan ibadah puasa,” ujar dia.

Di sisi lain, orang nomor satu di Pemkab Karanganyar itu mengusulkan libur Hari Raya Idul Fitri diperpanjang mulai sepuluh hari terakhir puasa Ramadan ditambah cuti Lebaran selama tiga hari yakni Senin (3/6/2019), Selasa (4/6/2019), dan Jumat (7/6/2019). Politikus Partai Golkar itu beralasan agar ASN bisa beribadah lebih khusyuk.

“Usulan Bupati Karanganyar libur dimulai dari sepuluh hari terakhir Ramadan sampai pascalebaran. Itu mengurangi arus kepadatan mudik. Cara mengatasi bukan rekayasa lalu lintas. Kalau sepuluh hari terakhir bisa libur kan bisa iktikaf di masjid. Usul [akan disampaikan] kepada Pak Presiden,” tutur dia seraya menambahkan kebijakan itu tidak berlaku bagi bagian pelayanan vital.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Sutarno, menceritakan program Ramadan pada hari pertama dimulai dengan pengajian oleh Kabag Pemerintahan Setda Karanganyar, Ali Ghufron. Menurut Sutarno, Ali menyampaikan tentang makna salat dan fungsi puasa.

“Tadarus rutin setiap hari. Mengaji setengah jam sebelum bekerja. Nah nanti satu pekan sekali pengajian,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya