SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, melaksanakan apel perdana dan halalbihalal bersama ASN di Setda Karanganyar, Senin (17/5/2021). (Istimewa-dok. Diskominfo Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengutuk keras peristiwa yang terjadi di Palestina dan mendorong masyarakat menggalang dana dan mengirimkan bantuan untuk rakyat Palestina.

Namun, Bupati juga mengingatkan masyarakat agar tidak marah dan terprovokasi perihal memanasnya situasi akibat konflik Palestina dan Israel tersebut. Hal itu diungkapkan Juliyatmono saat berbincang dengan wartawan seusai apel perdana di halaman Kantor Bupati Karanganyar, Senin (17/5/2021).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Apel perdana dan halalbihalal bersama sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar dilakukan selepas libur Lebaran.

Baca juga: Pedagang di Cemara Kandang Karanganyar Protes Warungnya Sepi Karena Penyekatan

Ekspedisi Mudik 2024

“Mengutuk keras tindakan. Saya kira sudah di luar perikemanusiaan. Atas dasar kemanusiaan dari agama apapun, saya kira melarang untuk saling melukai, menyakiti. Anak-anak yang tidak berdosa,” kata Bupati.

Dia berharap rakyat Indonesia dapat mengupayakan bantuan sesuai kapasitas masing-masing. Contohnya, pengumpulan sumbangan untuk membantu memenuhi kebutuhan.

“Sambil terus mendoakan agar upaya diplomatik bisa menghentikan serangan. Tidak kalah penting bagaimana mengumpulkan sumbangan. Saya yakin dalam suasana mencekam itu [pemenuhan] kebutuhan pokok terganggu,” tutur dia.

Baca juga: Satgas Covid-19 Karanganyar Dapati Objek Wisata Masukkan Pengunjung Lebihi Kapasitas

Juliyatmono merasa perlu menyerukan hal tersebut karena berpedoman pada Pembukaan UUD 1945. Pada salah satu alinea menyebutkan “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.

“Seruan moril karena Pembukaan UUD 1945 sudah mengamanatkan dengan sangat jelas. Supaya tertib, hidup berdampingan dengan damai, saling membantu. Justru bagaimana kemerdekaan Palestina segera terwujud dan diakui negara-negara di dunia. Bagaimanapun, Indonesia negara nonblok, tidak punya sekutu dan kedekatan dengan siapapun,” ujarnya.

Pada akhir obrolan, Politikus Partai Golkar itu mengingatkan agar peristiwa yang menimpa rakyat Palestina tidak membuat kondisi dalam negeri keruh. Dia meminta rakyat Indonesia tidak terprovokasi dan terpancing marah terkait kondisi di Palestina.

Baca juga: Penyekatan Kendaraan di Perbatasan Sampai Senin, Hari Ini 125 Orang Tes Swab Antigen

“Tidak boleh terprovokasi, terpancing ikut marah. Itu mesti dihindari. Mari menjaga Indonesia sebagai negara aman, damai, menunjukkan sikap santun, sebagai negara yang mencintai kedamaian. Jangan menggunakan pendekatan yang memunculkan perselisihan pendapat sendiri di dalam negeri. Itu malah tidak menguntungkan kita," beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya