SOLOPOS.COM - DPRD Karanganyar mengecek kondisi mesin pengolah sampah hibah dari Pemerintah Tiongkok yang kondisinya mangkrak di Gudang TPA Sukosari Jumantono. (Istimewa/DPRD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar akhirnya angkat bicara terkait mangkraknya mesin pengolah sampah hibah dari Pemerintah China. Mesin itu teronggok begitu saja di Gudang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukosari, Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengungkapkan butuh tenaga teknis khusus yang mampu mengoperasionalkan mesin pengolah sampah tersebut. Tenaga teknis ini baru akan dikirim Pemkab Karanganyar ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Mereka akan belajar secara langsung bagaimana mengoperasikan mesin pengolah sampah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang itu [mesin pengolah sampah] belum bisa digunakan. Karena butuh tenaga khusus yang bisa mengoperasikan,” ungkap Juliyatmono ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya pada Rabu (13/7/2022).

Bupati menuturkan rencana pengiriman tenaga teknis ke China selama ini terganjal pandemi Covid-19. Namun setelah ada pelonggaran, Pemkab segera mengirimkan tenaga tersebut ke China.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia berharap mesin pengolah sampah itu bisa segera dioperasikan. Operasional mesin pengolah sampah ini diklaim mampu mengatasi persoalan sampah tahunan di Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga: Warga Cilegon Olah Sampah Plastik Jadi BBM, Sebulan Hasilkan 800 Liter

“Nanti sampah yang akan masuk ke TPA Sukosari kita olah dengan alat ini. Jadi tidak lagi menumpuk di TPA Sukosari,” tuturnya.

Pemkab juga akan melakukan proses open dumping sanitary landfill dalam pengolahan sampah yang kini menggunung TPA Sukosari. Sampah-sampah tersebut akan dipendam lalu ditutup tanah. Dengan demikian tak ada lagi sampah menggunung di TPA Sukosari.

Ihwal kapasitas mesin pengolah sampah hibah Tiongkok, Juliyatmono menuturkan masih relatif kecil. Namun bisa mengatasi persoalan sampah di TPA Sukosari.

“Ke depan kita akan minta alat yang kapasitasnya lebih besar lagi. Sementara kita syukuri diberikan alat ini,” katanya.

Baca Juga: Waduh, TPA Ponorogo Overload, Setiap Hari 90 Ton Sampah Masuk

Lebih jauh ia memaparkan mesin tersebut mampu mengolah sampah menjadi pupuk organik. Selain itu mesin tersebut juga diyakini mampu menjadikan pupuk cair sebagai bahan baku bahan bakar minyak (BBM).

“Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa digunakan,” katanya.

Di sisi lain, Bupati sudah memerintahkan penutupan TPA Sukosari. TPA seluas 4,3 hektare itu tak lagi mampu menampung sampah yang selama ini hanya ditumpuk. TPA ini tiap hari mendapat kiriman 170 ton sampah.

Tiga Bulan

Sebelumnya diberitakan, mesin pengolah sampah hibah dari pemerintah Tiongkok ditemukan mangkrak di gudang kompleks Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Temuan itu diperoleh saat Komisi C DPRD Karanganyar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di TPA Sukosari beberapa waktu lalu. Sekretaris Komisi C, Joko Pramono, mengungkapkan kondisi mesin saat ditemukan itu berdebu.

Baca Juga: Sidak DPRD Karanganyar Temukan Pengolah Sampah Hibah Tiongkok Mangkrak

Padahal, menurut dia, Pemkab Karanganyar menerima mesin pengolah sampah tersebut sejak tiga bulan lalu. “Kami sangat menyayangkan mesin pengolah sampah dari Tiongkok ini mangkrak. Harusnya bisa segera digunakan,” kata dia kepada Solopos.com saat ditemui di Gedung DPRD Karanganyar pada Senin (11/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya