SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibowo Sukowati duduk bersebelahan dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono, mantan Bupati Sragen Agus Fathur Rahman, dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam Musda X Partai Golkar Sragen, Sabtu (22/8/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN--Suara vespa nyaring terdengar memasuki halaman Gedung Golkar Sragen di Jl. Dr. Sutomo Sine, Sragen Kota. Padahal banyak tokoh dan pejabat yang menaiki mobil mewah saat masuk ke halaman gedung itu.

Vespa jadul itu ternyata dikendarai Agus Fathur Rahman yang juga mantan Bupati Sragen. Agus sempat menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Sragen selama tiga periode.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia memasuki ruang transit pejabat. Di ruang itu sudah ada Bupati Karanganyar Juliyatmono, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan para pimpinan partai politik (parpol), seperti dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional, Partai Nasdem, dan Partai Gerindra.

Kebakaran Gedung Kejagung, Ruang Kerja Jaksa Agung Ikut Terbakar

Sesaat kemudian acara Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Sragen pun dimulai di Gedung Golkar. Agus duduk di barisan terdepan. Di sebelah kirinya, teman karibnya Juliyatmono. Di sebelah kanan, putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono yang kini mejadi petahana dengan panggilan akrabnya, Yuni.

Meski duduk berdampingan, Agus dan Yuni terlihat formal. Seperti ada sekat di antara mereka. Mereka berdua lebih banyak diam daripada ngobrol santai. Sementara Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibowo Sukowati berada di sebelah kiri Juliyatmono yang datang dengan pakaian partai warna merah.

Sekretaris DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Juliyatmono, melihat komunikasi Agus dan Yuni. Dalam pidatonya, Yuli mencoba mencairkan suasana di antara mereka. “Corak batik yang dipakai Mbak Yuni itu mirip seperti yang dikenakan Pak Agus. Dari baju ini saja menunjukkan chemistry. Mereka sudah bertepuk tangan, sehati, dan hati mereka makin mantap. Atas nama DPD, kami memberi penghargaan syukur dan terima kasih,” ujar Yuli.

Pembunuhan 1 Keluarga di Sukoharjo, Psikolog: Tata Kehidupan Terdegradasi Nilai-Nilai Sadisme

Dia mencoba menjernihkan suasana dalam Musda itu supaya tak kelihatan tegang. Ia menyampaikan luka dalam politik itu sembuhnya lama sekali, bahkan ada yang dibawa mati. Berpartai itu, pesan dia, tidak boleh dibawa sampai ke jero ati (dalam hati). Berpartai itu, bagi Yuli, seperti seni berperang.

Aja nganti kegawa pati. Kudu rukun sakteruse nganti swarga. [Jangan sampa terbawa sampai meninggal. Harus rukun seterusnya sampai surge],” ujarnya.

 

Doa Restu

Yuli menyampaikan menyukseskan pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi program kerja terdekat. Dia memerintahkan seluruh kader Golkar dari di tingkat RT dan keluarga hukumnya wajib mendukung pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Suroto (Yuni-Suroto), baik sebagai calon tunggal atau tidak.

Kabar Mahasiswa Bayar Uang Pangkal Rp87 Miliar, Ini Jawaban Undip

“Anatomi Golkar sejak lahir 1964, Golkar belum pernah beroposisi dengan pemerintah karena Golkar tidak bisa jadi oposisi. Partai mestinya dikelola dengan menyenangkan bukan dengan ketegangan. Jangan sampai citra partai buruk dengan narasi menjelek-jelekan orang lain!” katanya.

Agus tak mendapat kesempatan berbicara dalam forum itu. Yuni diberi kesempatan bicara sebagai Bupati Sragen dan sekaligus calon yang diusung Golkar dalam Pilkada 2020. Yuni berterima kasih kepada Golkar dan tidak pernah henti-hentinya bersyukur seorang Kusdinar Untung Yuni Sukowati bisa diusung sebagai calon bupati dari Golkar.

“Saya tidak pernah menduga seorang Yuni bisa didukung Partai Golkar. Saya haturkan terima kasih banyak, apa pun jadinya, konstelasi politik akan melawan kotak kosong atau ada calonnya, apa pun kondisinya kita siap,” ujar Yuni.

Keluarga di Sukoharjo Dibantai, Begini Posisi 4 Jasad…

Yuni mengharapkan dukungan penuh atau gas pol dan tidak ada perbedaan saat di lapangan. “Kalau mendukung, tata [secara] lahir iya dan batin juga iya. Saya mohon doa restu kepada Pak Agus Fathur Rahman, supaya bisa menata Sragen lebih baik lagi,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya