SOLOPOS.COM - Kapal selam KRI Nanggala-402. (Twitter)

Solopos.com, KARANGANYARBupati Karanganyar, Juliyatmono, mengajak sejumlah kepala OPD, kepala desa, dan ASN berkumpul di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar untuk mendoakan awak KRI Nanggala 402 yang gugur dalam tugas di perairan utara Bali.

Puluhan orang itu berkumpul di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar menghadiri acara Rembuk Stunting tahun 2021 dengan tema Dalam Rangka Komitmen Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Kabupaten Karanganyar pada Senin (26/4/2021).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di sela-sela sambutannya, Bupati mengajak mereka menundukkan kepala sejenak untuk mendoakan awak KRI Nanggala 402.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Muncul Klaster Masjid Di Jaten Karanganyar, 12 Orang Positif Covid-19

“Mari mendoakan awak kapal selam, 53 awak kapal Nanggala 402. Kapal selam mereka tidak bisa muncul lagi karena terlalu dalam menyelam [patroli abadi]. Hingga kedalaman 800 meter,” ujar dia saat memberikan sambutan.

Selain mendoakan awak KRI Nanggala 402, Bupati juga mengajak peserta Rembuk Stunting untuk mendoakan keluarga yang ditinggalkan seluruh awak kapal selam tersebut.

“53 awak kapal selam itu meninggal dalam tugas. Gugur, mati syahid. Semoga semuanya ditempatkan di surga Allah S. W. T. Keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan mendapatkan perlindungan Allah S. W. T.,” ujar Bupati.

Baca juga: Terungkap! KRI Nanggala-402 Terbelah Menjadi 3 Bagian

Seluruh peserta Rembuk Stunting yang berada di pendapa menundukkan kepala selama kurang lebih hampir satu menit. Pada kesempatan itu, Bupati juga menyinggung aksi keprihatinan yang dilakukan Himpunan Anak-anak Masjid (Hamas) Jogokariyan pada Minggu (25/4/2021).

Mereka melakukan penggalangan dana guna membeli kapal selam baru setelah KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam.

Bupati menyebut hal itu sebagai sindiran terhadap pemerintah pusat terkait pengadaan kapal selam di Indonesia.

“Kapal kita agaknya tidak cukup berkualitas. Kapal kita tidak baru. Anak-anak di Jogokariyan itu melakukan aksi sedemikian rupa untuk menyindir pemerintah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya