SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat memberikan pernyataan tentang melarang masyarakat Karanganyar berhalalbihalal, Senin (18/5/2020). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Bupati Karanganyar Juliyatmono memperbolehkan warganya untuk memperbolehkan salat Id berjemaah di lapangan, masjid maupun musala pada Idulfitri 1441 Hijriah/2020.

Meskipun begitu, Juliyatmono meminta kepada warga Karanganyar untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat salat Id berjemaah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Terungkap! Gambar Menyeramkan Gadis Pembunuh Bocah Ceritakan Siksaan Pacar

"Jika menghendaki Salat Id di tanah lapang, masjid, dan musala, kami mengizinkan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Cuci tangan pakai sabun dan pada air mengalir, pakai masker, bawa sajadah sendiri, jaga jarak saf, persingkat khotbah," kata Bupati seperti disampaikan dalam video yang diunggah di akun Instagram resmi Pemkab Karanganyar, Senin (19/5/2020).

Ternyata keputusan Juliyatmono tersebut ditanggapi ramai oleh netizen di media sosial Instagram. Pasalnya, keputusan tersebut dianggap tak sejalan dengan pemerintah pusat yang meminta agar masyarakat salat Id di rumah saja.

Covid-19 Belum Selesai, India & Bangladesh Terancam Dihantam Angin Topan Amphan

Akibatnya muncul istilah Karanganyar Terserah di Instagram. "Indonesia terserah, karanganyar terserah," kata pengguna akun Instagram @alleluiya di unggahan Instagram @soloinfo, Senin.

"Terserah," tambah pengguna akun Instagram @gratia_style.

Gambar Terbaru Gadis Pembunuh Bocah Sawah Besar, Tak Lagi Menyeramkan

"Pie to Pak Pak, Karanganyar melu2 terserah," lanjut pengguna akun @ymputri14.

"Karanganyar??? Terserah!!!" imbuh pengguna akun @nurulgamiss.

Jenazah Pria Positif Covid-19 di Senting Boyolali Sempat Dibuka Tali Kafannya

Di sisi lain, ada pula netizen yang mengaku bersyukur atas keputusan Juliyatmono yang memperbolehkan warga Karanganyar menggelar salat Id.

"Baguuus lah, ke mall aja g di larang, masa sholat ied kaga boleh," ujar netizen pengguna akun @dinndad2809.

Baznas Karanganyar Distribusikan 23 Ton Beras dan 5.000 Paket Sembako

Bisa Dikendalikan

Yuli, sapaan akrab Bupati Karanganyar mengizinkan warga salat Id berjemaah lantaran mengklaim persebaran Covid-19 bisa dikendalikan. Sampai saat ini Pemkab Karanganyar mendeteksi dua klaster penularan, yakni klaster Gowa dan tenaga kesehatan maupun medis.

"Pertimbangan sederhana. Persebaran Covid-19 terkendali. Lokus sudah diketahui dan stagnan atau mengalami perlambatan, sudah terkendali. Kami identifikasi dan memberikan pilihan pada masyarakat. Boleh salat Id tetapi perhatikan protokol kesehatan. Salat Idul Fitri ini kan setahun sekali. Tetapi hindari halalbihalal," kata Bupati saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (19/5/2020).

The New Normal Wonogiri: Guru Mulai Adaptasi Pembelajaran Jarak Jauh

Yuli juga menyampaikan rencana Pemkab menyelenggarakan salat Id bersama di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar. Dalam agenda itu dia akan bertindak sebagai pengkhotbah.

Bupati mempersilakan masyarakat datang mengikuti salat Id, tetapi dengan sayarat menerapkan protokol kesehatan mencegah persebaran Covid-19.

Epidemiolog: Kurva Covid-19 Naik Lagi karena Orang Jakarta Berkeliaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya