SOLOPOS.COM - Sejumlah calon pendaki berada di depan pos pendakian ke Gunung Lawu melalui jalur Candi Ceto, Minggu (16/8/2020). (Istimewa/Dokumentasi Disparpora Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sukarelawan pecinta Gunung Lawu merespons ide Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang ingin membangun tangga menuju puncak gunung setinggi 3.265 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut.

Dalam idenya, tangga ini dibangun agar tak ada lagi pendaki tersesat saat mendaki Gunung Lawu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Ketua Komunitas Anak Gunung Lawu (AGL), Rusdianto, untuk merealisasikan ide tersebut tidak mudah. Diperlukan survei ke lokasi terlebih dahulu. “Kami perlu memberi masukan. Pertama perlunya stakeholder melihat secara langsung medan yang akan dibuat tangga Lawu,” katanya ketika berbincang dengan wartawan pada Jumat (24/6/2022).

Ia justru menyarankan tangga Lawu jangan asal dibikin. Sebab di jalur tersebut rawan longsor sehingga pemilihan material juga harus tepat.

Bahkan di sejumlah lokasi tidak memungkinkan dipasang material undakan atau anak tangga. Rusdianto menyebut di bawah pos 3 jalur pendakian via Cemoro Kandang tidak memungkinkan dibuat anak tangga dari bebatuan.

Baca Juga: Sempat Molor, Tangga ke Puncak Gunung Lawu Mulai Dibangun Tahun Ini

Sebab, di kawasan itu sulit mencari bahan tersebut. Dimungkinkan pula tangga Lawu bakal terputus di beberapa titik bermedan sulit.

“Kalau memang akan dibuat tangga di sana untuk membawa bahan batunya bagaimana? Hal-hal ini yang harus diperhatikan,” tuturnya.

AGL juga menyarankan jika jadi dibuat, pembuatan tangga Lawu tanpa campuran semen. Cor semen dianggap mengurangi nuansa alaminya.

“Butuh dibentuk tim survei dulu yang terdiri dari pihak Bupati dan sukarelawan lain. Kalau dari AGL sudah hafal betul medannya. Khawatirnya, lainnya belum tahu sehingga bisa salah persepsi,” katanya.

Baca Juga: Ini Keistimewaan Gunung Lawu yang Mungkin Kamu Enggak Tahu

Rusdianto mengaku bersama sukarelawan lainnya telah diundang Bupati guna membahas wacana pembuatan tangga Lawu. Ia pun secara pribadi mempersilakan pemerintah menyeriusi rencana itu.

Ia hanya menyarankan agar pembuatan tangga Lawu disertai upaya memperbaiki jalur pendakian Cemoro Kandang. Saat ini, sejumlah titik di jalur tersebut longsor dan rusak.

Jalur Rusak

Seperti diketahui, jalur pendakian Lawu di Karanganyar ada tiga pintu masuk yaitu Pos Cemoro Kandang di Tawangmangu, Candi Cetho di Jenawi, dan Tambak di Desa Berjo, Ngargoyoso.

“Untuk jalur di Cemoro Kandang rusak. Ini yang perlu dibetulkan dulu. Rusak karena tergerus aliran air dan longsor,” katanya.

Baca Juga: Situs Lereng Lawu Punya Kisah Panji, Sosok Pria Bertopi di Banyak Candi

Rusdianto justru menilai lebih baik memperbaiki jalur yang ada daripada membuat tangga Lawu dengan membuka jalur anyar. Apalagi jika urgensi pembuatan tangga Lawu hanya penanda rute bagi pendaki agar tidak tersesat,

Rusdianto mengatakan pendaki yang tersesat lebih banyak disebabkan perilaku yang tidak patuh. Sebagian besar kasus pendaki tersesat karena mencari jalan pintas.

“Ada yang nge-cross di luar jalur. Lalu tersesat sendiri dari rombongan. Padahal rutenya sudah jelas. Ikuti saja jalurnya. Tandanya jelas kok,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan pembuatan tangga Lawu diharapkan bisa dikerjakan pada tahun ini. Bupati mengaku telah mengajukan permohonan pembuatan tangga Lawu ke Perhutani.

Baca Juga: Jejak Tanaman Kina, Obat Malaria di Candi Sekar Jinggo Lereng Lawu

Kini dibutuhkan peran serta stakeholder dalam bentuk corporate social responsibility (CSR) guna mempercepat pembuatannya. Menurutnya, Tangga Lawu akan memudahkan perjalanan pendakian menuju puncak gunung serta magnet baru obyek wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya