SOLOPOS.COM - Rapat koordinasi pengawasan pupuk bersubsidi di Kabupaten Grobogan, di ruang rapat Wakil Bupati, Rabu (1/12/2021). (Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI – Bupati Grobogan Sri Sumarni mengingatkan masih ada pekerjaan rumah terkait pertanian pada musim tanam satu (MT-1). Seperti belum optimalnya realisasi penyaluran pupuk bersubsidi. Karena sampai November 2021, pupuk jenis NPK masih tersisa 10.518 ton dan ZA masih tersisa 6.476 ton.

“Ada masalah pendistribusian di tingkat distributor dan KPL atau pengecer sehingga muncul informasi pupuk langka. Saya minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan [Disperindag] segera melakukan koordinasi dengan distributor dan KPL. Pastikan distribusi dan penyaluran pupuk dapat direalisasikan sesuai dengan alokasi kebutuhan,” kata Bupati saat memimpin rakor pengawasan pupuk bersubsidi, Rabu (1/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, ada permasalahan terkait dengan penggunaan Kartu Tani. Bupati minta Dinas Pertanian untuk menggerakkan para penyuluhnya dalam menyosialisasikan penggunaan kartu tani. Tujuannya agar petani bisa menggunakan dan memanfaatkan Kartu Tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

Baca juga: Kapal Kebakaran di Cilacap, Distribusi Pupuk di Jateng Aman

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk menyukseskan penggunaan Kartu Tani di Grobogan, Sri Sumarni meminta dukungan BRI. Terkait adanya kendala teknis seperti dari aplikasidan mesin Electronic Data Capture (EDC) dalam proses penebusan pupuk.

“Dengan upaya bersama ini diharapkan dapat menurunkan gejolak masyarakat dalam penebusan pupuk. Sehingga diharapkan produktivitas petani tidak terganggu,” ujar Bupati Grobogan

Bupati juga meminta Komisi Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida (KP3) Grobogan melakukan pengawasan. Dalam hal penyediaan, alokasi serta distribusi pupuk dari produsen sampai ke tangan petani di Grobogan.

Karena koordinasi yang baik antara anggota tim KP3 di tingkat kabupaten, kecamatan dengan para distributor serta produsen, membantu ketersediaan pupuk. Sehingga sesuai kebutuhan bagi para petani dalam meningkatkan produksi pertanian.

“Sinergi semua pihak diperlukan dalam melakukan pengawasan terhadap distribusi pupuk bersubsidi. Tentunya ini mengurangi praktik penyimpangan di lapangan,” jelasnya.

Baca juga: Pemkab Grobogan Ajukan Raperda Yang Berlaku 30 Tahun, Tentang Apa?

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto menambahkan, alokasi pupuk bersubsidi yang didapat tahun 2021 ini dinilai mencukupi hingga akhir tahun. Untuk pupuk jenis urea alokasinya sebanyak 54.690 ton, Kemudian SP-36 (2.088 ton), ZA (21.000 ton), NPK (41.497 ton), POG (16.485 ton), POC (2.250 liter).

Data hingga akhir Oktober, untuk pupuk jenis urea baru terserap sebanyak 42.010 ton atau 76,82 persen. Kemudian SP-36 terserap 1.436 ton (68,79 persen), ZA 16.923 (80,59 persen), NPK 30.455 ton (73,39 persen), POG 12.408 ton (75,27 persen), POC 389 liter (12,85 persen).

“kita perkirakan kebutuhan pupuk hingga akhir tahun ini masih mencukupi,” kata Sunanto.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya