SOLOPOS.COM - Bupati Budhi Sarwono saat jumpa pers dengan awak media massa baik cetak maupun elektronik di ruang kerjanya, Selasa (29/6/2021). (Istimewa)

Solopos.com, BANJARNEGARA--Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, menegaskan bahwa Kabupaten Banjarnegara tidak masuk dalam zona merah kasus Covid-19. Budhi mengatakan, status Kabupaten Banjarnegara masih hijau-kuning.

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Budhi Sarwono, di ruang kerjanya, Selasa (29/6/2021) saat jumpa pers dengan awak media massa baik cetak maupun elektronik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Saya tegaskan bahwa sampai dengan hari ini, Selasa tanggal 29 Juni 2021 saya nyatakan Banjarnegara masih zona hijau-kuning," kata Budhi yang didampingi Sekda Indarto, Kepala Dinas Kesehatan dr Latifa Hesty Purwaningtyas, Kepala BPBD Aris Sudaryanto, dan Kepala Dinas Kominfo R. Riono Rahadi Prasetyo.

Baca Juga: Rekor Terbaru, Kasus Covid-19 Klaten Tambah 666 Orang Sehari

Terus Dipantau

Budhi menjelaskan dari 266 desa dan 12 kelurahan yang ada di Banjarnegara, hanya ada satu desa yang saat ini masuk zona oranye. Itu pun sebenarnya hanya satu RT. Namun, wilayah tersebut saat ini terus dipantau oleh pemerintah kabupaten.

"Ada satu desa yang statusnya zona oranye. Kalau keseluruhan yakni 278 desa dan kelurahan di Banjarnegara hijau-kuning kecuali satu desa itu, dan itupun hanya satu RT," jelasnya dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Budhi menyebut saat ini jumlah pasien Covid-19 yang tengah dirawat di 4 rumah sakit di Banjarnegara sebanyak 168 orang. Sedangkan warga yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 728 dan karantina di puskesmas 12 orang.

"Adapun jumlah akumulatif sejak bulan Maret 2020 sampai Juni 2021, kasus Covid-19 di Banjarnegara ada 4.719 orang. Dari jumlah tersebut 3.552 orang dinyatakan sembuh. Sementara yang meninggal dunia dari bulan Maret 2020 sampai sekarang ada 251 orang. Dan yang dalam perawatan 916 orang yang terdiri dari rawat inap di 4 rumah sakit 162 orang, isoman 738 orang dan karantina di Puskesmas Sigaluh 16 orang," urainya.

Baca Juga: Bangsal Covid-19 RSUD Pandan Arang Boyolali Penuh, Tapi...

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Latifa Hesti Purwaningtyas juga menjelaskan perihal perbedaan status zona di Banjarnegara. Perbedaan ini karena Pemkab Banjarnegara mengacu pada PPKM Mikro, di mana apabila dalam 1 RT tidak ada kasus berarti hijau, kalau ada kasus antara 1-2 itu kuning, kasusnya 3-5 itu oranye dan lebih dari 5 orang itu merah.

Sedangkan dari pemerintah provinsi ada 14 kriteria. Di antaranya, kasus aktif, kasus sembuh, BOR rumah sakit, BOR ICU serta kriteria lainnya. Bisa juga terjadi karena data di web site belum di-update, sehingga angkanya masih merupakan data lama.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, BPBD Karanganyar Banjir Permintaan Semprot Disinfektan

Dalam upaya menangani pandemi, Pemkab Banjarnegara tengah gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan. Pemkab juga rutin mengirimkan susu ultra dan suplemen untuk tenaga kesehatan serta pasien di rumah sakit dan 35 puskesmas yang ada. Terbaru, Pemkab bersama TNI mengirimkan 5000 dus susu.

Di samping itu, kegiatan sosial masyarakat seperti hajatan, masih diizinkan dengan syarat dan mempedomani PPKM Mikro, serta pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya