SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Para aktivis unjuk rasa, Bupati Sragen Untung Wiyono dan sejumlah pejabat Pemkab Sragen berdamai alias islah dalam momentum jalan sehat Milad seabad Muhammadiyah di Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (13/6).

Bupati bersalaman dan berpelukan dengan aktivis demo, Ndewor Sutardi dan Wakil Bupati (Wabup) Agus Fatchurrahman yang diduga ikut mendukung unjuk rasa. Sejumlah aktivis demo lainnya juga membaur dalam kegiatan itu, yakni Saiful Hidayat, Mahmudi Tohpati, Eko Wijiyono dan sejumlah aktivis demo lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya sudah lama tidak berpelukan dengan saudara-saudara saya, seperti adiku lanang Wakil (Agus Fatchurrahman-red), Kiai Budi, Ndewor Sutardi, Rus Utaryono. Saifil Hidayat yang lama di Pendapa Rumah Dinas Bupati. Silaturahmi ini disaksikan warga Muhammadiyah. Silaturhami itu indah dan damai itu juga indah,” ungkap Bupati Sragen Untung Wiyono.

Sejumlah aktivis demo terlihat hanya tersenyum mendengarkan pernyataan Bupati di atas panggung. Namun Wabup Agus Fatchurrahman menanggapi lain. Unjuk rasa yang menyoal dugaan ijazah Bupati itu, menurut dia, sebagai bentuk kontrol kepada penguasa agar tidak kebablasan.

Menurut dia, siapa pun pemimpinnya harus dikontrol agar terjadi keseimbangan dalam pelaksanaan pemerintahan. “Setelah manembah biasanya memperbanyak silaturahmi. Para aktivis berdemo itu hanya sekedar mengingatkan. Kekuasaan harus dikontrol agar tidak gladrah (kebablasan-red),” ujar Wabup seraya mendoakan Bupati.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya