SOLOPOS.COM - Kondisi narapidana rumah tahanan (Rutan) Wonogiri bernama Damun, 50 di kamar no 15 Bangsal Dahlia, RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso (SMS), Kamis (30/10/2014). Damun adalah narapidana kasus perjudian yang melakukan percobaan bunuh diri. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI--Seorang narapidana (napi) rumah tahanan (Rutan) Wonogiri, Damun, warga RT 007/RW 001, Desa Gesing, Kecamatan Kismantoro dipastikan mengalami stres akut saat melakukan percobaan bunuh diri. Damun melakukan dua kali percobaan bunuh diri di Rutan Wonogiri dan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri.
Dokter spesialis kesehatan jiwa RSUD dr. SMS Wonogiri, Romi Novrizal, mengatakan Damun meronta-ronta saat dibawa ke rumah sakit. Bahkan, dia sempat mencekik leher dengan kedua tangannya. Kala itu, dia terganggu kesehatan jiwanya lantaran stres akut.
“Damun memang stres akut, kedua matanya selalu dipejamkan saat dibawa ke rumah sakit. Dia juga sempat mencekik leher dengan kedua tangannya namun berhasil digagalkan petugas Rutan,” katanya saat ditemui wartawan di RSUD dr. SMS Wonogiri, Jumat (31/10/2014).
Damun melakukan percobaan bunuh diri di ruang tahanan Rutan dengan melilitkan tali celana ke leher. Tali itu diikat di jendela besi ruang tahanan. Percobaan bunuh diri itu nyaris berhasil jika tak dipergoki napi lainnya. Diketahui, Damun sempat mengeluarkan air seni dari alat vitalnya saat melakukan percobaan bunuh diri.
Diduga Damun mengalami stress akut lantaran terlilit utang dan perselingkuhan. Dia takut digugat cerai oleh istrinya lantaran diduga berselingkuh dengan wanita idaman lain (WIL). Sementara WIL itu tengah hamil beberapa bulan. Gangguan jiwa itu memicu Damun berbuat nekat dengan melakukan percobaan bunuh diri.
“Setelah diberi obat dan disuntik, kesadarannya pulih secara perlahan. Saat dibawa ke rumah sakit kondisi Damun tidak sadar karena mengalami gangguan kesehatan jiwa,” papar dia.
Dia meminta agar pihak Rutan memperketat pengawasan terhadap Damun setelah pulang dari rumah sakit. Sebab, kemungkinan besar Damun akan melakukan percobaan bunuh diri lagi.
Romi menuturkan ada dua pasiennya yang kembali bunuh diri setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit. Biasanya, pasien gangguan kejiwaan yang telah melakukan percobaan bunuh diri akan melakukan hal serupa.
“Ada dua pasien saya yang kembali melakukan percobaan bunuh diri setelah pulang dari rumah sakit. Karena itu, petugas Rutan harus memperketat pengawasan terhadap Damun,” terang dia.
Berdasarkan hasil penelitian, lanjut Romi, ada beberapa faktor penyebab bunuh diri yakni ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah. Selain karakteristik masyarakat Wonogiri yang percaya berobat ke dukun atau klenik.
“Karakteristik masyarakatWonogiri lebih percaya berobat ke dukun. Nah, setelah belum sembuh baru berobat ke dokter.
Di sisi lain, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Wonogiri, Oga Gioffani D, mengungkapkan pengawasan terhadap napi akan diperketat menyusul kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan Damun di ruang tahanan Rutan. Upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan Damun digagalkan napi dan petugas jaga Rutan.
Petugas Rutan akan mengawasi para napi dengan berkeliling di setiap ruang tahanan. Hal ini dilakukan agar kasus serupa tak terjadi lagi di Rutan Wonogiri. “Damun narapidana kasus perjudian dan masuk ke Rutan sekitar Agustus lalu. Dia akan dibebaskan 14 hari lagi. Petugas akan memperketat pengawasan terhadap napi di setiap blok,” tandas dia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya