SOLOPOS.COM - Anggota BPBD Kabupaten Karanganyar, memasukkan jenazah warga Perumahan Griya Papahan Indah RT 005/RW 007, Papahan, Tasikmadu, Agus Priyanto, 35, ke mobil jenazah. Agus ditemukan tewas gantung diri di usuk dapur rumahnya, Selasa (15/3/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Bunuh diri Karanganyar terjadi di Perumahan Griya Papahan Indah RT 005/RW 007 Papahan, Tasikmadu.

Solopos.com, KARANGANYAR – Warga Perumahan Griya Papahan Indah RT 005/RW 007, Papahan, Tasikmadu, Agus Priyanto, 35, tewas gantung diri di dapur rumahnya, Selasa (15/3/2016) sekitar pukul 06.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun solopos.com, tubuh Agus kali pertama ditemukan istrinya, Anik. Saat kejadian, Anik hendak menuju dapur. Dia kaget melihat tubuh suaminya tergantung di usuk dekat pojokan dapur rumah. Tubuh Agus tergantung pada seutas tali. Anik memberitahu tetangga perihal kejadian itu. Tubuh Agus ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB.

Agus, Anik, dua orang anaknya, dan ayah Agus bernama Salehan, menempati salah satu rumah di Jalan Semeru I B1 Nomor 06. Agus meninggalkan dua orang anak. Anak pertama duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan anak kedua masih balita.
Istrinya bekerja di salah satu pabrik di Sragen. Ayah Agus menderita sakit menahun karena usia.

“Istrinya menemukan [jasad Agus] lalu lapor ke tetangga. Sekitar jam 06.30 WIB. Bapaknya sudah jompo jadi ya hanya di kamar,” kata Ketua RW 007, Suwardi, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Selasa.

Suwardi menuturkan menurut keterangan istri korban tidak ada keluhan sebelum suaminya tewas. Namun, Suwardi enggan memberikan keterangan saat ditanya persoalan keluarga yang diduga melatarbelakangi keputusan Agus gantung diri.

“Enggak ada keluhan apapun. Faktor keluarga kurang begitu tahu. Sehari-hari [Agus] bekerja serabutan. Istrinya di pabrik tapi ini pas enggak masuk kerja. Kalau istrinya itu rumahnya di Badran Baru,” ujar dia.

Sementara itu, informasi dari sejumlah warga dan tetangga korban menyebutkan tabiat buruk Agus terhadap istri dan ayahnya. Agus dan istrinya dikenal pendiam di kompleks perumahan. Tetapi, Agus dikenal sebagai suami yang doyan main tangan atau memukuli istri dan ayahnya. Agus tidak bekerja tetapi sering bermain judi dan sabung ayam.

Menurut penuturan tetangga, istri korban pernah dipukul dan dibanting di depan rumah hingga pingsan. Tetangga berinisiatif membawa Anik ke rumah sakit. Beberapa hari sebelum kejadian, Agus sempat adu mulut dengan ayahnya.

“Iya dengar suara teriak-teriak. Bertengkar dengan bapaknya. Padahal bapaknya sakit. Istrinya pernah dipukul sampai pingsan. Dirawat tetangga. Dia enggak kerja,” tutur salah satu tetangga dekat rumah korban, Rahmat, saat ditemui wartawan, Selasa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya