SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Dok)

Bunuh diri Karanganyar dilakukan warga Kebakkramat dengan cara menabrakkan diri ke kereta api yang tengah melintas.

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Dukuh Manggis, RT 001/RW 007, Desa Pulosari, Kebakkramat Sidik Dwi Sukadi, 24, diduga bunuh diri di perlintasan kereta api tidak berpalang di Desa Pulosari, Selasa (9/6/2015).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sidik diduga menabrakkan diri saat kereta api (KA) yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) melintas pada perlintasan kilometer 248 atau antara Stasiun Kemiri dan Stasiun Masaran sekitar pukul 13.45 WIB. Rute KA BBM dari Stasiun Rewulu menuju Madiun.

Tubuh Sidik kali pertama ditemukan warga sekitar, Sutijan, 58. Tubuh Sidik tertelungkup di area persawahan tidak jauh dari tepi perlintasan KA.

Luka Parah

 

Kondisi korban mengalami luka pada bagian kepala, muka, dan sejumlah anggota badan mengalami patah tulang. Saat kejadian, Sutijan berada di sekitar perlintasan KA.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, mengatakan Sidik diduga bunuh diri. “Informasi dari saksi dan sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian, korban sengaja menabrakkan diri ke kereta api. Jadi [korban] diduga bunuh diri,” kata Nugroho saat ditemui wartawan di Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar, Selasa.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sidik mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih plat nomor AD 3673 GU menuju lokasi kejadian. Dia memarkir sepeda motor pada tepi perlintasan KA.

Bahkan, dia sempat menitipkan sepeda motor kepada seorang pengguna jalan yang kebetulan melintas. Sidik sempat mengatakan kepada orang tersebut bahwa dia akan bunuh diri.

“Korban kami bawa ke RSUD Karanganyar untuk ditangani sebelum diserahkan kepada keluarganya,” ujar Nugroho.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Karanganyar, AKP  Suryo Wibowo, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, mengatakan masih memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan keterangan dari keluarga korban.

“Sejumlah saksi mengatakan melihat korban mondar-mandir di perlintasan KA. Seolah-olah menunggu kereta api lewat. Nah, sepeda motor diparkir sekitar lima meter dari perlintasa. Soal motif korban masih kami dalami,” kata Suryo saat dihubungi Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya