SOLOPOS.COM - Jembatan Jurug dan sungai Bengawan Solo (JIBI/Solopos/Dok)

Bunuh diri Karanganyar dilakukan warga Ciamis.

Solopos.com, SOLO — Tim SAR Jumat (6/5/2016) akhirnya berhasil menemukan jasad Fadil, warga Ciamis yang bunuh diri dengan cara melompat dari Jembatan Jurug terjun ke Bengawan Solo pada Rabu (4/5/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sepertu diberitakan sebelumnya Fadil bunuh diri saat membonceng saudara. Saat melewati jembatan Jurug, tiba-tiba dia langsung turun dari sepeda motor lalu terjun ke Bengawan Solo.

Jasad Fadil ditemukan Jumat (6/5) sekitar pukul 13.00 WIB. “Setelah melakukan pencarian selama dua hari, kami bersama Tim SAR [Search And Resque] UNS [Universitas Sebelas Maret] akhirnya menemukan jasad Fadil. Tim menemukannya sekitar 500 meter dari Jembatan Jurug [lokasi kejadian]. Sebenarnya arus sungai tidak deras, tetapi airnya keruh sehingga kami agak kesulitan mencarinya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Gatot Sutanto, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (7/5).

Ia menambahkan jasad tersebut divisum terlebih dahulu oleh kepolisian. Setelah diketahui tidak ada tanda-tanda penganiayaan, jenazah diserahkan ke keluarganya. “Kemarin [Jumat] malam, jenazah sudah diantar ke Ciamis,” tutur Gatot.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Fadil nekat terjun ke Sungai diduga akibat memiliki masalah yang berat. Kejadian berawal ketika Fadil mengunjungi saudara sepupunya, Otong, di Palur, Karanganyar, Rabu (4/5).

Saat itu, Fadil ditemani rekannya bernama Iing mengendarai sepeda motor ke Palur. Ketika perjalanan pulang ke Solo seusai berkunjung dari rumah Otong, sekitar pukul 21.30 WIB, keduanya melewati Jembatan Jurug. Sesampainya di tengah jembatan, Fadil tiba-tiba turun dari sepeda motor, lalu terjun ke Sungai Bengawan Solo.

Iing pun kaget kemudian terjatuh dari sepeda motor. Ia mengalami luka lecet. Iing lalu meminta pertolongan kepada warga sekitar untuk mencari Fadil, tetapi tubuh Fadil sudah tidak terlihat karena terseret arus sungai. Warga lalu melapor ke polisi.

“Saya diberitahu polisi Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saya lalu ke lokasi untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya,” kata Otong,31, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (5/5).

Mencari Kerja

Menurut Otong, Fadil datang ke Solo untuk mencari pekerjaan. Sebelumnya, laki-laki berusia 30 tahun itu sering merantau ke Bandung dan Jakarta untuk bekerja. Di Solo, Fadil yang telah memiliki dua anak itu tinggal di rumah saudara sepupunya.

“Sudah dua pekan ini Fadil tinggal di rumah saya di Solo. Rumah itu kosong karena saya tinggal di rumah satu lagi di Palur, Karanganyar. Dia bilang ingin mencari pekerjaan, jadi saya membantunya dengan menawari tempat tinggal,” tuturnya.

Otong curiga aksi nekat sepupunya itu dipicu permasalahan pribadi. Sebab, lanjut dia, beberapa waktu terakhir Fadil kerap melamun, tetapi Otong tidak mengetahui penyebabnya.

Meskipun tidak mengenal Fadil secara dekat, Otong menyatakan sepupunya itu dikenal sebagai orang yang sederhana. Namun, kehidupan keluarganya kurang harmonis karena sudah dua kali bercerai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya