SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (Dok/JIBI/Solopos)

Bunuh diri Karanganyar, dua warga bunuh diri dalam dua hari terakhir.

Solopos.com, KARANGANYAR — Dua warga meninggal dunia karena bunuh diri selama dua hari berturut-turut di sejumlah wilayah di Karanganyar pada Rabu-Kamis (15-16/3/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Polres Karanganyar, warga RT 002/RW 010, Desa Beruk, Jatiyoso, Narjo Wiyono, 55, bunuh diri pada Rabu. Narjo mengakhiri hidup dengan cara gantung diri pada tiang gawang di belakang rumah pukul 05.30 WIB.

Narjo diduga tak tahan dengan penyakit menahun yang dideritanya. Tubuh Narjo ditemukan kali pertama oleh istrinya, Saminem, 50. Saat itu, Saminem hendak ke kamar mandi di belakang rumah.

Saminem berteriak minta tolong saat melihat orang yang bergelantungan di tiang gawang adalah suaminya. Suaminya mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali plastik.

Menurut keterangan Saminem kepada anggota Polsek Jatiyoso, suaminya pergi dari rumah sejak Selasa (14/3/2017) pukul 19.30 WIB. “Pergi dari rumah sejak Selasa malam. Enggak pulang hingga esok hari. Lalu tubuhnya ditemukan istrinya sudah dalam kondisi seperti itu,” kata Kapolsek Jatiyoso, AKP Turmudzi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Sehari berikutnya, Kamis, warga RT 001/RW 001, Desa Suruh, Tasikmadu, Sukamto, 70, mengakhiri hidup dengan cara yang sama. Dia gantung diri di gudang kayu di belakang rumahnya sekitar pukul 11.00 WIB. Dia menggunakan tali plastik warna biru sepanjang 150 sentimeter.

Saat kejadian, tetangga Sukamto, Parwanto, sedang mencari Sukamto di rumah. Tetapi, dia tidak menemukan Sukamto. Parwanti lalu mencari Sukamto di gudang kayu di belakang rumah.

Gudang itu sering digunakan Sukamto untuk beristirahat. Saat itulah, dia melihat Sukamto dalam posisi menggantung di kerangka bambu di salah satu sudut gudang.

Kasubbag Humas Polres Karanganyar, AKP Rochmat, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, menyampaikan dokter puskesmas memeriksa tubuh Sukamto dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. “Keluarga menerima kejadian tersebut dan tidak mengizinkan autopsi. Jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya