SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDULKeluarga Supadi, pelaku percobaan bunuh diri dengan menggorok leher dan menyayat kelamin masih belum percaya kejadian tersebut disebabkan persoalan utang.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Tepus Ajun Komisaris Polisi Parjan. Menurut Parjan, pihaknya sudah mengumpulkan sejumlah keterangan dari tetangga korban dan keluarga Supadi. “Sampai saat ini motifnya masih simpang siur, pihak keluarga tidak yakin soal utang,” kata dia saat dihubungi, Selasa (29/10/2013) malam.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Polisi juga masih kesulitan mengajak komunikasi Supadi karena kondisinya masih kesakitan. Parjan menambahkan, motif utang dalam pernikahan anak pertama Supadi sepekan sebelum kejadian yang disebut-sebut sebagai motif aksi nekat Supadi dibantah keluarganya.

“Keluarganya bilang bukan karena utang atau pernikahan. Justru pihak keluarga katanya juga bingung dengan aksi Supadi,” tandas Parjan.

Dokter Spesialis Penyakit Jiwa RSUD Wonosari Ida Rohmawati mengatakan, pada dasarnya tidak ada seorang pun yang ingin mati. Perbuatan ingin mengakhiri hidup, menurut dia, sebagai tanda jeritan minta tolong. “Proses itu tidak tiba-tiba ada sesuatu situasi yang mendukungnya” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Supadi mencoba bunuh diri dengan menggorok leher dan kelaminnya pada Senin (28/10/2013) dini hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya