SOLOPOS.COM - Wakapolsek Kemusu Boyolali, Ipda Sukarno yang meninggal dengan cara bunuh diri. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI—Kasus bunuh diri di Boyolali kembali terjadi. Jajaran Polres Boyolali, Senin (14/4/2014), berduka. Salah satu anggotanya, Ipda Sukarno yang menjabat sebagai Wakapolsek Kemusu, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri.

Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya karena menderita penyakit yang tak kunjung sembuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suasana duka menyelimuti kediaman Ipda Sukarno, di Dukuh Ngelo, RT 011/RW 004, Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin (14/3) siang.

Halaman rumah anggota Polres Boyolali itu terlihat dipenuhi ratusan polisi maupun warga dari berbagai kalangan. Mereka datang ke rumah pria tersebut untuk melayat pemilik rumah yang meninggal dunia, Senin pagi.

Kepergian Ipda Sukarno diakui cukup mengejutkan banyak orang. Almarhum ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri dengan menggunakan kain sarung di pohon jambu mete yang ada di samping rumahnya.

Sementara oleh rekan-rekan kerjanya, almarhum dikenal sebagai orang yang baik, pendiam, taat beragama, dan rajin dalam menjalankan tugas.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin, korban kali pertama ditemukan keluarganya, Senin pagi, sekitar pukul 05.45 WIB.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, mengemukakan, diduga korban mengalami depresi berat lantaran penyakitnya yang tak kunjung sembuh, sehingga memilih mengakhiri hidupnya dengan cara itu.

Hal itu diperoleh dari pendalaman yang dilakukan terhadap orang-orang terdekat terkait kondisi korban beberapa waktu terakhir.

“Dari pendalaman pihak-pihak terdekat dengan korban, memang korban akhir-akhir ini sering diketahui melamun, memikirkan tentang penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh,” ungkap Kapolres ketika ditemui wartawan di kantornya, Senin.

Menurut Kapolres, korban diketahui menderita penyakit ambeien dan ada prediksi tumor. Terkait hal itu, Kapolres menyatakan pihaknya prihatin.  “Selama ini kami tidak kurang-kurang memberikan arahan kepada anggota untuk selalu bersyukur. Menjadi polisi itu kan tidak gampang. Sebuah kebanggaaan, pekerjaan yang mulia. Tapi itu kembali lagi pada pribadi masing-masing,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya