SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, BOYOLALI — Aksi warga Dukuh, Mongko, Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, ini benar-benar bikin gempar orang sekampung. Santo, 35, nama pria itu, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Sabtu (21/6/2014).

Infomasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu, peristiwa itu kali pertama diketahui istri Santo, Sutarmi, 35, saat Sutarmi baru saja tiba di rumahnya setelah pergi ke rumah orang tuanya di Dukuh Banjar, Desa Ringinlarik. Sutarmi mendapati suaminya itu dalam kondisi gantung diri dengan seutas tali senar di dapur rumah, sekitar pukul 08.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal sebelum Sutarmi pergi ke rumah orang tuanya yang tak seberapa jauh jaraknya, korban sempat berbincang-bincang dengan Sutarmi. Melihat kondisi suaminya itu, Sutarmi langsung berteriak minta tolong.

Tetangga korban, Waluyo, 43, dan Gianto, 30, yang sedang bekerja tak jauh dari rumah Santo langsung mendatangi rumah itu. Begitu pula sejumlah tetangga lainnya. Mereka langsung menurunkan tubuh Santo dari tempatnya gantung diri. Warga kemudian berusaha menolong. Tetapi sayang, saat dicek, Santo sudah meninggal.

Warga juga sempat ?akan membawa Santo ke rumah sakit, tetapi karena sudah tewas, akhirnya niat itu diurungkan. Petugas Polsek Musuk yang mendapat laporan bersama jajaran Muspika Musuk dan tim medis langsung mendatangi lokasi kejadian.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Musuk, Iptu Daroni, melalui Kanitreskrim, Aiptu Mujiyono, mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Santo tewas akibat gantung diri.

Mengenai penyebab atau motif korban gantung diri, belum diketahui pasti. Tetapi diduga karena mengalami depresi. Menurut keterangan sejumlah saksi, kata dia, sekitar 10 hari lalu korban sempat seperti orang kesurupan. Oleh pihak keluarga, korban diobatkan dan sembuh. Hanya saja, korban tampak sering melamun. “Seperti pikirannya kosong,” katanya melalui sambungan telepon.

Menurut keterangan Sutarmi kepada petugas polsek, sebelum ditemukan gantung diri, pagi itu Sutarmi sempat membelikan suaminya soto untuk sarapan pagi. Korban juga sempat mengeluarkan ternak sapinya dari kandang dan diberi minum. Lalu mereka juga sempat mengobrol.

Pagi itu, Santo juga sempat meminta maaf kepada istrinya. Alasannya, karena sering galak. Karena tak ada tanda-tanda penganiayaan atau unsur tindak pidana, jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya