SOLOPOS.COM - Yulianto, tukang pijat di Kartasura, Sukoharjo, yang membunuh tujuh orang satu dekade lalu. (Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO -- Kali pertama bertemu langsung dengan Yulianto si jagal Kartasura setelah ditunjuk mendampinginya secara hukum dalam kasus dugaan pembunuhan berantai tujuh orang, Sutarto mengaku kaget dan nyaris tidak percaya.

Sebab si tersangka pembunuhan berantai dengan korban tujuh orang di Sukoharjo, Yulianto atau kemudian dikenal sebagai jagal Kartasura, ternyata berbadan kecil, tidak seperti bayangan awal Sutarto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal salah satu korban yang dihabisi Yulianto adalah anggota Grup 2 Kopassus.

Yulianto Jagal Kartasura Sukoharjo Gunakan Ramuan Untuk Lumpuhkan 7 Korbannya

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam benak Sutarto, Yulianto berperawakan besar dan kekar lantaran bisa menghabisi pasukan khusus TNI AD. Dia menilai seorang pasukan khusus TNI pasti sudah menjalani serangkaian latihan berat yang menempa fisik sehingga tak mudah dilumpuhkan.

"Dalam benak saya anggota Kopassus terlatih. Kok bisa dibunuh Yulianto. Saya kaget setelah lihat tersangka orangnya kecil," ujar Sutarto, Selasa (25/8/2020).

Setelah serangkaian penyidikan hingga persidangan, Sutarto akhirnya tahu cara Yulianto mampu melumpuhkan tujuh korbannya, termasuk Kopda Santoso, anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan.

Bekas Rumah Terpidana Korupsi Djoko Susilo di Manahan Solo Jadi Kantor Rupbasan

Dalam persidangan terbukti Yulianto menghabisi tujuh korbannya dengan cara melemahkan target dengan meminuminya ramuan herbal kecubung. Setelah lemas meminum ramuan kecubung, korban baru dieksekusi.

Ramuan kecubung juga diminumkan ke korban, Kopda Santoso, saat datang ke rumah Yulianto minta dipijat. Setelah minum, korban diminta tidur tengkurap (telungkup) untuk dipijat bagian punggung, pundak dan kaki.

Atas Penunjukan Polres Sukoharjo

Saat memijat itu pelaku mengajak korban mengobrol. Setelah beberapa saat memijat, Yulianto langsung memiting leher korban hingga meninggal. Korban yang dalam posisi telungkup pun tak bisa berbuat banyak.

10 Berita Terpopuler : Pembunuhan 1 Keluarga di Baki, Istri Korban Pertama Dihabisi

Kepada solopos.com, Sutarto mengungkapkan dirinya menjadi penasihat hukum Yulianto atas penunjukan Polres Sukoharjo. Dia mendampingi Yulianto hanya sampai keluarnya putusan atau vonis hukuman mati PN Sukoharjo.

“Vonisnya hukuman mati. Saya mendampingi Yulianto hanya sampai putusan PN Sukoharjo. Setelah itu saya tak tahu. Saya tidak mendampingi lagi, apakah banding atau kasasi atau upaya hukum lain saya tak tahu,” urai dia.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan berantai oleh Yulianto, jagal Kartasura, Sukoharjo, satu dekade lalu, terbongkar dari ditemukannya jasad Kopda Santoso yang dikubur di kedalaman 50 cm di dalam rumah pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya