SOLOPOS.COM - Viral video guru SMP dan muridnya di halaman sekolah, Kabupaten Pekalongan, Kamis (21/10/2021). (Detikcom)

Solopos.com, PEKALONGAN — Orangtua siswa di salah satu SMP di Kabupaten Pekalongan melaporkan seorang guru ke polisi. Hal itu buntut dari video viral di media sosial memperlihatkan seorang guru SMP dan muridnya di Kabupaten Pekalongan.

Video berdurasi 21 detik memperlihatkan seorang guru dan murid SMP sedang berada di lapangan kompleks sekolah. Entah apa yang terjadi, guru di dalam video itu beberapa kali menyentuh dahi siswa SMP dengan tangan terkepal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Video tersebut sempat viral di media sosial, sebelum akhirnya sejumlah akun memilih menghapus video itu. Namun, video kadung tersebar di sejumlah WAG. Seperti dilansir dari Detikcom, peristiwa itu terjadi di salah satu SMP di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan pada Senin (18/10/2021) pukul 08.30 WIB.

Baca Juga : Protes Tempat Karaoke & Prostitusi Ditutup, Ormas di Pati Surati Jokowi

Siswa dalam video itu A dan gurunya SH. A menceritakan kejadian berawal saat dia bersama teman sekelasnya bermain bersama. Saat itu ada yang melempar kaleng. Tiba-tiba SH melihat dan menuju ke tempat A dan teman-temannya bermain.

A dan teman-temannya kabur ke kelas. Sebelum masuk kelas, A mengaku sempat memukul daun pintu dengan cukup keras. A kemudian dibawa SH ke lapangan sekolah. “Saya sempat dipukul bagian perut, dada, dan kepala bagian belakang. Saya juga sempat dibawa ke ruang BK (Bimbingan Konseling),” kata A di rumahnya, Kamis (21/10/2021).

Upaya Kekeluargaan

Dalam kesempatan yang sama, ibu A, bernama D, 39, mengatakan dirinya tak terima dengan apa yang dialami anaknya. Dia mengadukan kejadian itu ke Polres Pekalongan pada Selasa (19/10/2021).

Baca Juga : Pemuda Nekat Sebar Foto Bugil Mantan Pacar Gegara Sakit Hati Diputus

“Dari pihak sekolah dan guru memang sudah datang ke rumah untuk meminta maaf. Kami sebagai manusia ya memaafkan, tapi dengan beredarnya video kekerasan ini membuat anak saya trauma. Oleh karena itu saya melaporkan ke polisi untuk ditindaklanjuti dan tidak ada lagi kejadian serupa,” kata D.

Dia mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah mendapatkan video anaknya viral. Dia juga mengetahui peristiwa itu dari kepala desa setempat. “Baru tahu, setelah saya menerima kiriman video viral itu. Dan juga tahu dari Pak Kades, yang sebelumnya memastikan apakah anak yang di video itu anak saya atau tidak,” lanjutnya.

Ditemui secara terpisah, Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria, membenarkan aduan dari orangtua korban terkait hal itu. “Kami telah menerima aduan hari Selasa. Kami upayakan penyelesaian secara kekeluargaan,” katanya.

Baca Juga : Wringin Seto, Kepercayaan Asli Warga Blora Lahir di Solo

Sementara itu, salah satu guru BK di SMP tersebut, AS, mengatakan pihak sekolah tengah berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan. “Harapannya, masalah ini sih selesai secara kekeluargaan. Hari ini kami akan ketemu dengan keluarga korban di Polres. Harapannya hari ini juga selesai. Hari ini mediasi dengan keluarga siswa. Pihak sekolah sudah menanyai guru yang bersangkutan. Untuk keterangan selanjutnya nanti di Polres ya,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya