SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI—Demo masyarakat Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, di Pengadilan Negeri (PN) Boyolali dan Kantor Setda Boyolali, Selasa (22/4/2014), sempat diwarnai aksi rusuh dan adu mulut masyarakat terhadap aparat yang berjaga-jaga.

Selain itu, pendemo juga ada yang melakukan aksi lempar sandal kepada aparat. Di PN Boyolali, demo sempat diwarnai aksi rusuh masyarakat yang membawa satu truk masuk ke halaman pengadilan serta mengeluarkan kata-kata kasar yang ditujukan kepada Bupati Boyolali, Seno Samodro. Masyarakat juga membawa dua spanduk yang salah satunya bertuliskan ‘Jangan Rampas Hak-Hak Rakyat Demi Kepentingan Sepihak’.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Massa yang turun kemarin jauh lebih besar dibanding demo sebelumnya. Seperti diketahui, kisruh Tarubatang ini belum juga usai. Meskipun sudah masuk ke proses hukum di pengadilan, masyarakat Tarubatang terus merongrong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk segera melantik kades terpilih, Purwanto, yang terpilih dalam pilkades 20 April 2013 silam.

Demo tersebut juga mengawal mediasi atas gugatan kades terpilih kepada bupati yang juga dilaksanakan Selasa pagi di pengadilan setempat. Dalam mediasi yang diikuti oleh anggota tim LBH Solidaritas dan perwakilan Pemkab Boyolali kemarin juga kembali buntu. Sehingga, gugatan kepada Bupati Boyolali akan segera disidangkan, Senin (28/4/2014) pekan depan.

Demo di PN yang berjalan cukup panas itu akhirnya reda setelah tim LBH Solidaritas menyampaikan kepada masyarakat agar menunggu proses hukum yang saat ini sedang berjalan dan akan segera memasuki tahap persidangan.

Selesai di PN, ratusan masyarakat yang diangkut dengan puluhan armada dan ratusan sepeda motor itu pun akhirnya merengsek ke Komplek Pemkab Boyolali di Kemiri. Masyarakat berharap bisa bertemu dengan Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Setda Boyolali, Purwanto. Tetapi gagal. Sekitar 16 perwakilan masyarakat Tarubatang termasuk anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa dan panitia pilakdes ditemui oleh Asisten I Setda Boyolali, Untung Raharjo didampingi Camat Selo, Wurlaksono. Di luar, masyarakat harus menunggu hasil diskusi tersebut.

Di Kantor Setda Boyolali tersebut aparat berusaha menghalau ratusan pendemo yang juga berusaha masuk ke gedung Setda. Pintu gedung Setda dijaga ketat oleh 200-an aparat yang diterjunkan untuk mengamankan aksi demo kesekiankalinya dari warga Tarubatang.

Sementara, hasil diskusi antara Pemkab Boyolali dengan perwakilan masyarakat Desa Tarubatang tetap sama. Pemkab tidak bisa melantik kades terpilih. “Kami akan taat hukum. Kalau memang nantinya pengadilan memutuskan dilantik, bupati pasti akan segera melantik,” kata Untung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya