SOLOPOS.COM - Konvoi kelompok pesilat yang memicu keributan di Sragen pada Sabtu (10/7/2021) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, memastikan telah menggelar penyidikan terkait kasus pesilat yang nekat konvoi saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, Sabtu (10/7/2021) malam. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, peserta konvoi adalah anggota perguruan silat Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti.

Setelah mendapat laporan konvoi tersebut, kepolisian lantas menggelar penyekatan di perbatasan kecamatan terutama di wilayah Tanon dan Mondokan. Polisi lantas membubarkan massa yang melakukan konvoi dan mengganggu ketertiban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak hanya itu, polisi juga meminta keterangan sejumlah warga sebagai saksi, termasuk beberapa anggota perguruan silat yang mengikuti konvoi seusai dikukuhkan sebagai anggota IKSPI Kera Sakti.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga; 5 Fakta Anggota Perguruan Silat Konvoi di Sragen Saat PPKM Darurat

Keterangan dari sejumlah saksi itu menjadi bahan bagi polisi untuk menggelar penyelidikan. Hanya dalam waktu sehari, polisi telah menaikkan status penanganan perkara itu dari penyelidikan ke penyidikan.

“Sudah kita lakukan penyidikan. Akan ada beberapa orang yang kita tetapkan sebagai tersangka,” tegas Kapolres Sragen dalam pesan singkat yang diterima Solopos.com, Senin (12/7/2021).

Sebelumnya diberitakan, Pengurus Cabang IKSPI Sragen Bidang Humas, Effendi, membenarkan ada kegiatan pengukuhan anggota baru yang dilaksanakan di tempat latihan masing-masing demi menghindari kerumunan. Dalam hal ini, hanya pengurus cabang dan pengurus ranting yang mengetahui informasi terkait adanya kegiatan pengukuhan anggota baru tersebut.

“Pelaksanaan [pengukuhan] selesai pukul 18.30 WIB. Di tempat penyelenggaraan tidak ada kerumunan. Tapi pada pukul 20.00 WIB, kok ada laporan konvoi,” ujar Effendi kepada Solopos.com.

Baca juga; Lazisss…. Soto Garing Mbak Yun di Delanggu Klaten Laris Manis

Effendi menegaskan para pengurus cabang dan ranting tidak tahu menahu terkait rencana konvoi yang dilakukan saat PPKM Darurat diberlakukan di Sragen. Menurutnya, konvoi itu dilaksanakan oleh komunitas dari perguruan silat tanpa sepengetahuan pengurus cabang dan ranting.

Pengukuhan anggota baru itu, kata Effendi, juga bersifat rahasia karena hanya diketahui oleh pengurus cabang dan ranting. Terkait adanya keributan yang terjadi antara anggota perguruan silat dengan warga di Suwatu, Effendi mengaku tidak mengetahui laporan itu.

“Dari pengurus [cabang] semalam, kalau ada anggota dari komunitas yang melanggar prokes [protokol kesehatan] selama berlangsungnya PPKM darurat, silakan ditindak sesuai aturan yang berlaku,” tegas Effendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya