SOLOPOS.COM - Basuk Tjahaja Purnama (Ahok) saat berdialog dengan warga di Kepulauan Seribu, 27 September 2016 lalu. (Istimewa/Youtube)

Ribuan massa meneriakkan “tangkap Ahok” dalam demo memprotes penyebutan Surat Al Maidah 51 oleh Gubernur DKI Jakarta itu.

Solopos.com, JAKARTA — Buntut dari pernyataan Ahok di Pulau Seribu yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51 belum berakhir. Jumat (14/10/2016) siang, ribuan massa turun ke jalan-jalan di Jakarta hingga di depan Balai Kota DKI Jakarta. Di sana, massa meneriakkan yel-yel “tangkap Ahok” seusai waktu salat Jumat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka menuntut Ahok dipidanakan, mereka juga mengusung isu menolak pimpinan non-Muslim dan meminta agar Ahok dipecat dari jabatan sekarang sebagai Gubernur DKI Jakarta. Terkait unjuk rasa hari ini, pihak kepolsian menyampaikan informasi tentang titik kumpul dan rencana pergerakan massa, Jumat (14/10/2016) siang usai shalat.

“Titik kumpul massa di Mesjid Istiqal. Bergerak ke kantor Bareskrim, di KKP Ridwan Rais, kemudian ke Balai Kota, setelah salat Jumat, ” ujar AKBP Budiyanto dari Gakkum Polda Metro Jaya. Sedangkan rute pergerakan massa adalah Istiqal-Lap Banteng-Pejambon-KKP-Balaikota Merdeka selatan.

“Pada saat massa bergerak, di persimpangan jalan, dilakukan buka-tutup dan pengalihan arus lalu lintas dilakukan secara situasional,” ujar Budiyanto dalam pesan singkatnya. Budiyanto menambahkan, untuk penanganan lalu lintas terkait aksi unjuk rasa ini, Polda Metro menurunkan 548 personel Lantas.

Selain meneriakkan yel yel anti terhadap Ahok, mereka juga membawa bendera dari beberapa ormas Islam seperti GMJ, Kobar, FORKABI, Akbar, Forum Umat Islam, dan FPI. Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono menyebutkan kekuatan massa diprediksi akan mencapai 5.000 orang. “Memang ini terkait kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI beberapa waktu lalu,” ujar Awi.

Kamis (13/10/2016) lalu, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Rumadi Ahmad mengingatkan warga agar mewaspadai skenario adu domba menjelang Pilkada Jakarta. Dalam keterangan tertulisnya, Rumadi menegaskan bahwa ada kelompok yang sengaja memanfaatkan pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu yang memicu kontroversi untuk tujuan di luar pilkada.

Sebenarnya, kata Rumadi, situasi pascakontroversi pernyataan Ahok mengenai Surat Al-Maidah 51 sudah mulai mereda setelah Ahok minta maaf secara terbuka atas ucapannya yang dianggap menyinggung umat Islam. Tokoh-tokoh agama ternama juga menanggapi positif permintaan maaf itu dan menjadikan situasi yang semua penuh ketegangan mulai mereda. Baca juga: Ahok Minta Maaf Soal Surat Al Maidah 51.

Tapi, belakangan situasi kembali memanas, terutama setelah MUI mengeluarkan pernyataan sikap yang pada intinya menyatakan Ahok telah melakukan penistaan agama. Situasi tambah semakin memanas karena sebuah stasiun TV swasta menggelar acara dialog secara live kurang lebih 4 jam, dengan tema Setelah Ahok Minta Maaf. Baca juga: >Tak Cuma Tentang “Surat Al Maidah 51”, Ini Isi Peringatan MUI Kepada Ahok.

Selain itu, muncul berita bahwa pada Jumat ini akan ada aksi besar yang dimulai dari Masjid Istiqlal, dengan tema Tangkap Ahok Penista Agama. Situasi ini menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran sehingga Gereja Katedral yang letaknya di sebelah Masjid Istiqlal membuat imbauan khusus kepada jemaatnya agar tidak mendekat ke kawasan Katedral jika tidak ada keperluan mendesak.

“Saya menduga ada kelompok-kelompok yang mengambil untung dari situasi untuk merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Hal ini dilakukan dengan mengadu domba antara umat Islam dan non-Islam, bahkan antar sesama umat Islam yang mempunyai halauan yang berbeda. Mereka akan menunggangi organisasi-organisasi keagamaan, untuk memuluskan agenda adu dombanya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya