SOLOPOS.COM - Relawan menata ban bekas di kawasan Jalur Wisata Hutan Mangunan, Tebing Bego, Wukirsari, Imogiri, Bantul, D.I Yogyakarta, Selasa (8/2/2002). Sejumlah relawan dan komunitas warga di Yogyakarta menggalang donasi pengumpulan 1.000 ban bekas yang rencananya dipasang untuk bantalan pelindung tebing jalur wisata Hutan Mangunan setelah adanya kasus kecelakaan maut bus pariwisata menabrak tebing Bukit Bego Imogiri pada Minggu (6/2). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/nym.

Solopos.com, BANTUL — Dinas Perhubungan Bantul berencana membuat jalur penyelamatan atau darurat di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya sebelum dan sesudah Bukit Bego, Dusun Kedungbuweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul.

Rencana ini seiring dengan lokasi tersebut rawan sehingga jalur penyelamatan diharapkan bisa mengurangi fatalitas ketika terjadi kecelakaan. Namun, Dinas Perhubungan Bantul harus membicarakan rencana tersebut dengan Dinas Perhubungan DIY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pertimbangannya, sepanjang Jalan Imogiri-Mangunan berstatus jalan provinsi. “Kami akan mengajukan surat permohonan ke Pemda DIY untuk pembuatan jalur penyelamatan di Jalan Imogiri-Mangunan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suharyanta, saat dihubungi Rabu (9/2/2022).

Baca Juga : Lokasi Laka Bus di Bantul Akan Dipasangi 1.000 Ban Bekas, Ini Fungsinya

Ekspedisi Mudik 2024

Aris mengatakan jalur penyelamatan di Jalan Imogiri-Mangunan penting untuk diprioritaskan karena jalur tersebut merupakan jalur wisata yang sering dilalui kendaraan wisatawan, salah satunya bus pariwisata.

Di sisi lain, jalur tersebut rawan kecelakaan karena curam dan banyak kelokan. Terkait lokasi pembangunan jalur penyelamatan, Aris menyampaikan sudah mengkaji titik paling rawan, yakni sebelum dan sesudah Bukit Bego.

“Nantinya akan seperti jalur penyelamatan yang ada di jalan tol, yakni sepanjang 30-50 meter dengan menggunakan pasir. Jadi ketika terjadi sesuatu bus atau kendaraan apapun bisa langsung masuk di situ sehingga tidak menimbulkan kecelakaan atau gangguan kepada pengguna jalan lain,” papar Aris.

Baca Juga : Bukit Bego, Jalur Maut Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul

Muncul kendala, pembangunan jalur penyelamatan idealnya dari arah timur ke barat atau sisi selatan jalan menurun. Tetapi, sisi selatan atau kiri jalan menurun tidak memungkinkan dibangun jalur penyelamatan karena jurang.

Maka jalur penyelamatan akan dibangun di sisi kanan dari arah timur atau sebelum dan sesudah Bukit Bego. Aris kembali menegaskan pembangunan jalur penyelamatan tidak mungkin dilakukan Dinas Perhubungan Bantul karena keterbatasan anggaran.

Oleh karena itu, pihaknya akan meminta kepada Dinas Perhubungan DIY mengingat jalur tersebut milik provinsi. Ia berharap pembangunan jalur penyelamatan segera terealisasi. “Kami usulkan secepat mungkin. Kalau bisa dialokasikan pada anggaran perubahan,” ungkap Aris.

Baca Juga : Jalur Bukit Bego Lokasi Laka Maut Bantul Dikenal Curam & Rawan

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Unit Keamanan dan Keselamatan Satlantas Polres Bantul, Ipda Ervita Juliani, mengatakan Jalan Imogiri-Mangunan termasuk salah satu jalan ekstrem dan memerlukan jalur penyelamatan. Namun, untuk membuat jalur penyelamatan membutuhkan waktu tidak sebentar.

Sementara ini, pihaknya akan memberikan imbauan dengan memasang rambu dan spanduk agar kendaraan besar seperti bus pariwisata tidak melintas Jalan Imogiri-Mangunan. “Imbauan agar bus, truk angkutan berat lainnya untuk tidak melintasi jalan ini [Jalan Imogiri-Mangunan],” tutur Ervita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya