Solopos.com, SOLO — Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Simanjuntak menyebut masih menunggu perkembangan dari kasus keracunan massal yang terjadi di Pucangsawit, Kecamatan Jebres.
Saat ditemui wartawan, Senin (2/5/2022), Ia menjelaskan sejauh ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Termasuk hasil penelitian sampel makanan yang diduga beracun.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Saat ini, sampel makanan sudah dibawa ke Laboratorium Forensik milik Polda Jawa Tengah. Nantinya hasil tersebut akan diverifikasi dan dicocokkan dengan hasil visum kepada korban.
“Penyelidikan masih terus dilakukan jadi untuk sampel makanan yang diduga mengandung unsur beracun, saat ini juga sudah dibawa ke laboratorium Polda Jateng untuk diperiksa terkait untuk kandungan diduga makanan yang beracun, nanti kita sinkronisasi dari laboratorium forensik, dengan tubuh korban yang mengalami lemas ataupun diare,” ujar Ade kepada wartawan, Senin (2/5/2022).
Baca juga: Keracunan Massal di Pucangsawit Solo Meluas ke Gondangrejo Karanganyar
Mantan Kapolres Karanganyar itu juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang sembari menunggu hasil pengembangan penyelidikan.
“Kita tidak boleh buru-buru, kita akan lakukan sinkronisasi dengan Labfor polda jateng dengan hasil visum. Kita masih melakukan pemeriksaan takmir ataupun panitia penyelenggaran, termasuk yang mengelola makanan tersebut.” ujar Ade.
Baca juga: Keracunan Massal di Pucangsawit Solo, Begini Respons Gibran
Kronologi
Sebelumnya, Kapolsek Jebres Kompol Suharmono memberikan penjelasan terkait keracunan warga di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
“Awal mulanya sabtu (30/4/2022) 17.30 WIB, mereka makan tajil yang disediakan di Masjid At-Tin sebanyak 100 orang, tapi ada 49 orang yang hari ini merasa mual dan pusing, kemudian dibawa ke klinik, sebanyak 48 dipulangkan, 1 dirujuk ke Dr Moewardi.” ujar Soeharmono.
Lebih lanjut, dengan banyaknya ambulans yang datang membawa warga, tidak lepas dari kondisi mereka yang masih mengalami pusing, demam hingga mual. Soeharmono menjelaskan mereka dirujuk ke beberapa Rumah Sakit, namun ada warga yang memilih sendiri Rumah Sakit yang dituju. Untuk jumlah, Soeharmono masih belum bisa mengonfirmasi.
“Malam ini sebagian yang masih mual dibawa ke RS, untuk yang ke RS, mereka dirujuk ke RS terdekat, tetapi warga yang dibawa juga bisa memilih Rumah Sakit yang dituju, kami masih belum mengonfirmasi jumlahnya, tapi kalau yang dibawa ke klinik tadi sebanyak 49.” ujarnya.
Baca juga: 6 Pertolongan Pertama Saat Keracunan Seperti Dialami Warga Pucangsawit
Mengenai kondisi korban yang meninggal, Soeharmono menjelaskan bahwa korban sudah memiliki penyakit dalam sebelumnya dan meninggal sebelum sempat dibawa ke Rumah Sakit.
“Kalau yang meninggal memang sudah sakit perut atau lambung, tapi ikut makan juga dan tidak sempat dibawa ke RS, meninggalnya pukul 17.00 WIB.” tambahnya.