SOLOPOS.COM - Fahri Hamzah (Ligaindonesia.co.id)

Pascaperdebatan soal percakapan SBY dan KH Ma’ruf Amin, Fahri Hamzah mendorong pembentukan Pansus Penyadapan.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah akan mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Penyadapan setelah munculnya isu pelanggaran hak pribadi seseorang, termasuk dugaan rekaman percakapan antara mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Fahri menyatakan apapun alasannya, penyadapan yang dilakukan tanpa izin adalah sebuah pelanggaran hukum. Apalagi kalau penyadapan itu dilakukan untuk kepentingan pribadi dan dijadikan bukti di pengadilan. “Apapun alasannya di semua negara demokrasi penyadapan terhadap seseorang adalah pelanggaran hukum, kecuali atas izin pengadilan,” ujarnya, di Gedung DPR, Kamis (2/2/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, penyadapan boleh dilakukan oleh intelijen negara dan hanya boleh diperdengarkan kepada Presiden. Kendati demikian, kegiatan penyadapan tersebut tidak boleh bocor ke publik, apalagi ke pihak yang berkepentingan untuk menjadikannya bukti di pengadilan. Baca juga: Tim Ahok Bantah Sebut Ada “Transkrip” & “Rekaman”, Ini Klarifikasinya.

Selain itu, penyadapan juga boleh dilakukan untuk tujuan penegakan hukum, akan tetapi harus terlebih dahulu mendapat izin dari pihak pengadilan. Fahri menyatakan tidak tertutup kemungkinan DPR akan memanggil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan kalau Pansus Penyadapan tersebut terbentuk nantinya.

SBY sebelumnya menyatakan kegusarannya terkait isu percakapan teleponnya disadap secara ilegal merujuk pada sidang kasus dugaan penistaan agama yang menghadirkan Ma’ruf Amin, Selasa (31/1/2017) lalu. Dalam sidang itu, tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanyakan apakah ada percakapan antara SBY dan Ma’ruf pada 7 Oktober 2016.

Apabila benar disadap, SBY meminta kubu Ahok untuk menyerahkan transkrip rekaman dari percakapan dia dengan Ma’ruf Amin. SBY juga ingin aparat mengusutnya dan meminta penjelasan Presiden Jokowi jika ada lembaga yang menyadapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya