SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SLEMAN –&nbsp;</strong><a href="http://news.solopos.com/read/20180912/496/939323/depok-jogja-mencekam-2-kelompok-massa-tawuran" target="_blank" rel="noopener">Buntut Depok, Sleman, DIY yang mencekam</a> beberapa waktu lalu karena kasus pertikaian&nbsp; warga Papua dan Ambon di&nbsp; Jogja, membuat Polres Sleman mengambil langkah cepat.</p><p>Kapolres Sleman berencana melakukan pertemuan dengan <a href="http://news.solopos.com/read/20180913/496/939621/kronologi-tawuran-diy-versi-mahasiswa-papua-dipicu-botol-miras-pecah" target="_blank" rel="noopener">pemuda-pemuda Papua</a> di Jogja. Hal ini sebagai tindak lanjut kericuhan yang terjadi Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman Rabu (12/9/2018) lalu yang melibatkan pemuda Ambon dan Papua.</p><p>Ditemui di Lapangan Denggung seusai memimpin apel deklarasi pemilu, Kapolres Sleman AKBP Firman Lukmanul Hakim menyampaikan bahwa ia sudah bertemu dengan <a href="http://news.solopos.com/read/20180912/496/939320/massa-bersenjata-dikawal-polisi-slamen-cari-pimpinan-kelompok-papua-dan-ambon" target="_blank" rel="noopener">pihak pemuda Ambon</a>. "Saya sudah ketemu adik-adik yang dituakan dari Ambon. Insyaallah dalam waktu dekat akan bertemu Papua juga. Kita akan cari solusinya," katanya, Minggu (16/9/2018) sebagaimana diberitakan <em>Harian Jogja</em>.</p><p>Selain menanyakan duduk perkaranya, Kapolres Sleman juga mengimbau agar para pemuda bisa meluapkan emosinya secara teratur dan tidak kebablasan. Pihak kepolisian sendiri sampai saat ini masih melakukan penyelidikan karena kasus tersebut mengakibatkan seseorang terluka.</p><p>Untuk diketahui, kasus ini bermula dari keributan antara pemuda Ambon dan Papua di sebuah cafe di Jalan Perumnas Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (12/9/2018) dini hari. Akibat kericuhan itu seorang pemuda Papua terkena luka tusuk pada bagian dada kanan atas.</p><p>Keributan masih berlanjut pada siang harinya di mana gerombolan pemuda Papua turun ke jalan sembari membawa senjata tajam. Menurut informasi yang beredar, aksi tersebut dilakukan untuk mencari pelaku penusukan. Namun aksi tersebut tidak sampai mengakibatkan bentrok dan perusakan fasilitas hanya saja membuat situasi di kawasan Seturan mencekam.</p><p>Firman mengatakan beberapa orang yang erat kaitannya dengan kasus tersebut juga sudah diperiksa. Dalam waktu dekat, pihaknya berharap tersangka penusukan sudah bisa ditetapkan. Saat ini, kasus Papua-Ambon ini langsung ditarik ke Polres Sleman.</p><p>Dari kasus bentrok antara pemuda Papua dan Ambon kemarin, dirinya sempat mendapatkan kritikan karena tidak segera turun ke lapangan melerai kedua kubu. Firman berdalih langkah yang ditempuh kepolisian bukan sebagai bentuk pembiaran tetapi mengantisipasi munculnya bentrok yang lebih besar. Kepolisian selain ingin melakukan penegakan hukum juga mengutamakan keamanan masyarakat.</p><p>"Kami menjaga agar masyarakatnya aman. Maka yang kita redam emosinya dulu," kata Firman. Pihaknya saat ini sedang berupaya bertemu dengan pemuda Papua terutama korban.</p>

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya