SOLOPOS.COM - (wordpress)

(wordpress)

Jakarta (Solopos.com)--Masyarakat Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), sempat memblokir jalan menyusul ledakan bom di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab di NTB. Kapolres Dompu dan sang ajudan terluka. Ada juga seorang warga yang kena tembakan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam menjelaskan pemblokiran terjadi di Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, pada Selasa 12 Juli 2011 sekitar pukul 24.00 Wita.

“Kapolres mengalami luka-luka, ajudannya juga, termasuk 1 anggota. Dari masyarakat ada 3 korban. 1 Orang diduga kena tembakan tetapi tidak fatal, 2 orang kena lemparan,” kata Anton di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2011).

Menurut dia, pemblokiran jalan tersebut berhasil dibubarkan setelah terjadi negosiasi dengan Kapolres Dompu. Anton menduga ada provokasi dari masyarakat. Perlawanan bukan hanya dari santri tetapi masyarakat luar ikut-ikutan. “Jelas ada,” ujarnya.

Ketika ditanya dugaan adanya aliran keras di pesantren tersebut, Anton belum bisa memastikan. “Kita belum tahu karena kita belum bisa masuk,” jawab Anton.

Bom rakitan meledak di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab, di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin 11 Juli 2011. Ledakan terjadi di sebuah ruangan di dalam area Ponpes. Menurut polisi, bom itu ditujukan untuk polisi.

1 Orang bernama Firdaus tewas dan 13 orang lainnya diamankan. Sumber di Mapolda NTB menyebutkan, ponpes tersebut diduga terkait dengan jaringan terorisme di Aceh. Pendiri ponpes itu, U alias Utbah alias Mujahid, saat ini masih diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya