SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Menyikapi bentrok yang terjadi di Jogja pada Senin (25/7/2022), Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengumpulkan sejumlah koordinator suporter atau pendukung klub sepak bola Persis Solo di Ruang PPKO Polresta Solo, Selasa (26/7/2022) sore.

Mereka antara lain koordinasi Ultras, Pasoepati, dan Garis Keras. Pertemuan tersebut digelar untuk menyikapi insiden bentrok yang melibatkan pendukung Persis Solo di wilayah Jogja pada Senin (25/7/2022). Dalam pertemuan itu masing-masing koordinator suporter menyampaikan permohonan maaf atas insiden di Jogja.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka juga berkomitmen insiden itu tidak akan terulang lagi. Penjelasan tersebut disampaikan Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, melalui pesan tertulis kepada awak media, Selasa malam. Menurutnya, ada beberapa rekomendasi dalam pertemuan itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satunya komitmen korlap suporter untuk mencegah bentrok suporter Persis Solo dengan suporter lain atau warga dengan berkoordinasi aktif dengan polisi dalam pergerakan mereka.

Utamanya ketika akan mendukung laga Persis Solo dengan status tandang atau away. Akan dilakukan pengawalan massa suporter baik saat berangkat maupun pulang. “Polresta Solo akan secara aktif berkoordinasi dengan Polres jajaran wilayah yang dilalui rute keberangkatan dan kepulangan suporter,” ujarnya.

Baca Juga: Buntut Tawuran Suporter di Jogja, Pemilik Ancam Tinggalkan Persis Solo

Pengawalan Polisi

Para suporter juga akan menentukan satu lokasi keberangkatan mereka untuk mempermudah pengawasan dan pengawalan oleh polisi. Poin lain rekomendasi pertemuan itu yakni korlap agar mengoptimalkan peran dan fungsinya untuk bisa mengendalikan massa suporter masing-masing selama dalam perjalanan.

Korlap harus bisa meredam massa suporternya agar tidak terprovokasi atau memprovokasi massa suporter lain maupun warga yang berpapasan di jalan. Sopan santun atau etika selama perjalanan menjadi penekanan bagi para suporter Persis Solo agar tidak sampai terlibat bentrok. Tak ketinggalan, korlap harus menjaga massa tak minum miras.

Senjata tajam berbagai jenis maupun benda berbahaya lain yang dilarang juga tidak boleh dibawa suporter. Lebih jauh Ade menjelaskan suporter harus ditanamkan prinsip siap menang dan siap kalah. Sehingga pendukungan yang mereka lakukan bisa fair dalam setiap pertandingan yang dijalani Persis Solo.

Baca Juga: Wali Kota Solo Minta Maaf Akibat Suporter Persis Bentrok, Bikin Malu?

“Walaupun beda pilihan dan dukungan, harus diingat bahwa kita semua bersaudara. Jangan karena beda dukungan dalam sepak bola, akhirnya terjadi polarisasi dan bentrokan antarmassa suporter. Jadikan sepak bola sebagai pemersatu bangsa. Jangan malah ada perpecahan warga karena bola,” tegas Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya