SOLOPOS.COM - Petugas dari Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan penelitian dan pemotretan bangunan bungker peninggalan Belanda di Balaikota Solo, yang mulai terlihat, Minggu (12/8/2012). Penggalian untuk penelitian akan dihentikan sementara. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO — Keberadaan bungker Balai Kota Solo masih diselimuti misteri. Kalangan sejarawan berpendapat ada kemungkinan bungker balai kota terkoneksi dengan Benteng Vasteburg yang berjarak sekitar 50 meter.

Menurut sejarawan Universitas Sebelas Maret Solo (UNS), Susanto, kompleks balai kota itu pada zaman pemerintahan Herman Willem Daendels (1808-1811) merupakan kantor residen. Dia mengatakan sebelumnya kantor residen menjadi satu dengan rumah dinas residen berada di dalam Benteng Vastenburg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemudian pada 1891, kantor residen itu dibongkar dan dipindahkan ke bangunan baru sebelah barat gapura Gladag yang kini ditempati Bank BCA Solo. Kemudian, kantor residen itu berubah fungsi menjadi hotel. Saya terus terang tidak tahu persis bungker itu untuk apa. Yang jelas, orang membuat bungker itu pasti ada prediksi tentang situasi gawat,” jelas dosen jurusan Ilmu Sejarah UNS itu, Selasa (12/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia berpendapat bungker juga sebagai tempat perlindungan atau persembunyian. Dia menerangkan dalam sejarah lama di Roma juga ada sebuah bungker yang dikenal dengan istiilah katakomba yang panjangnya dari Milan sampai Napoli.

“Saat itu orang Nasrani akan dihabisi karena Roma diserbu. Mereka yang bersembunyi di bungker itu aman. Aktivitas kehidupan masyarakat Roma saat itu ya di bungker itu. Mereka makan juga di sana. Di Jogja, seorang priyayi atau orang kaya zaman dulu juga memiliki bungker pribadi. Saya menemukan di Jogja itu ada bungker pribadi sedalam enam meter. Fungsinya sama untuk persembunyian,” imbuhnya.

Susanto menyimpulkan bungker secara umum berfungsi sebagai tempat perlindungan atau persembunyian saat kondisi gawat atau berbahaya. Dia mengatakan mungkin bungker di balai kota itu terkoneksi dengan Benteng Vastenburg. Menurut dia, di Benteng Vredeburg Yogyakarta juga ditemukan bungker yang terhubung hingga ke luar benteng. Tapi, bungker di benteng itu sudah ditutup.

“Saya kira bila bungker itu dikembangkan sebagai objek wisata kurang baik karena letaknya di kompleks perkantoran atau birokrasi. Kalau di luar perkantoran akan lebih baik karena aksesnya enak. Kalau di kompleks balai kota aksesnya tidak enak dan membuat pengunjungnya kurang nyaman,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya