SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/kolomrumah.com)

Ilustrasi (google/kolomrumah.com)

SOLO--Kalangan industri perbankan di Kota Solo mulai mempersiapkan rencana ekspansi kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2013.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspansi ini dilakukan untuk menangkap tingginya peluang mengingat mulai tahun depan pemerintah berencana menurunkan suku bunga KUR menjadi 0,95 persen per bulan flat (tetap).  Kendati demikian, saat ini pihak bank masih menunggu surat resmi dari kantor pusat masing-masing mengenai bunga KUR terbaru ini.

Asisten Manager Bisnis Mikro (AMBM) BRI Solo Slamet Riyadi, Siswantoro, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya menyampaikan pihaknya menyambut baik kebijakan rencana penurunan bunga KUR menjadi sebesar 0,95%. Selama ini, bunga KUR masih cukup tinggi di kisaran 1,02% per bulan.

“Jika mulai tahun depan bunga KUR bisa turun ke 0,95%, maka angka tersebut sangat memadai untuk mengembangkan usaha mikro karena selama ini sektor mikro menghendaki bunga ringan,” kata Siswantoro.

BRI Solo Slamet Riyadi, kata Siswantoro, akan menindaklanjuti peluang ini dengan semakin meningkatkan kerja sama dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, serta anggota Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) khususnya klaster III yang sudah bankable.

BRI juga akan membidik sentra-sentra industri kecil seperti batik dan kerajinan tangan. Selama ini, jelas Siswantoro, KUR di BRI Solo Slamet Riyadi masih didominasi segmen pedagang kecil dari sektor perdagangan. Dari realisasi KUR sepanjang tiga tahun terakhir sebanyak Rp177,3 miliar, 70% diberikan ke sektor perdagangan dan 30% ke sektor industri kecil, seperti pedagang mainan, bengkel, tukang las listrik hingga pedagang hik. Jumlah nasabahnya mencapai 31.440 debitur.

“Dengan peluang bunga KUR yang semakin menarik, harapannya tahun depan KUR di BRI Solo Slamet Riyadi bisa tumbuh 20% hingga 25%.”

Ditemui terpisah, Area Manager Bank Mandiri Solo, Hendra Wahyudi, juga menyambut baik rencana pemerintah menurunkan bunga KUR mulai tahun depan. Menurut dia, dengan bunga KUR yang lebih rendah maka harapannya mampu mengangkat ekonomi sektor mikro dengan lebih cepat.

Hendra mengatakan, sepanjang tahun ini KUR yang terealisasi di Kota Solo mencapai Rp112 miliar, Boyolali Rp11 miliar, Karanganyar Rp8 miliar, Wonogiri Rp5 miliar, Sragen Rp12 miliar, Klaten Rp32 miliar dan Sukoharjo Rp16 miliar.

“KUR sebesar ini banyak disalurkan ke sektor perdagangan dan industri kecil. Dengan bunga KUR yang turun menjadi 0,95%, maka potensi atau peluangnya akan semakin besar. Tahun depan, tidak menutup kemungkinan kami mencoba menggarap sektor yang selama ini belum banyak tersentuh, seperti pertanian dan peternakan di daerah,” jelas Hendra.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya