SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang bunga tabur di Pasar Boyolali merapikan bunga-bunga yang ia jual, Rabu (15/3/2022). (Solopos-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Menjelang Ramadan, penjualan bunga tabur di Pasar Boyolali terpantau mengalami kenaikan. Harga bunga tabur per keranjang nasi mencapai harga Rp20.000 pada Rabu (16/3/2022).

Salah satu pedagang bunga tabur di Pasar Boyolali, Tukiyem, 38, mengungkapkan kenaikan penjualan sudah berlangsung selama sepekan terakhir. “Ya satu ceting [keranjang nasi] harganya sudah Rp20.000. Ini penjualan mulai naik karena pembeli makin ramai. Mungkin besok tambah ramai dalam rangka sadranan,” kata Tukiyem saat dijumpai wartawan di lapaknya, Rabu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebelum harga mencapai Rp20.000 per keranjang nasi, harga bunga tabur di lapak Tukiyem hanya Rp5.000. Dia menjelaskan bunga-bunga itu berasal dari Musuk, Boyolali. Karena permintaan tinggi, dirinya pun menambah stok yang biasanya hanya tiga sampai lima keranjang bunga, sekarang menjadi tujuh keranjang.

Baca juga: Harga Anjlok, Petani Mawar di Boyolali Menanti Berkah Bulan Ruwah

Di lapak bunga tabur yang lain milik Sunarni, 55, terdapat perbedaan harga dengan lapak Tukiyem meski sama-sama naik. “Segini [satu ceting] harganya Rp10.000, dulu Rp5.000. Itu naik sejak tiga hari yang lalu,” jelas Sunarni.

Perbedaan Penjualan

Ia memperkirakan harga tersebut masih bisa naik karena menurutnya akan banyak orang membeli bunga tabur untuk ziarah. Dia memprediksi harga bunga tabur akan kembali naik pada tanggal 15 dan 20 Bulan Syaban atau Ruwah hingga mencapai Rp17.500-Rp20.000 per ceting.

Sunarni membandingkan penjualan bunga tabur pada saat menuju Lebaran 2022 dan 2021 terdapat perbedaan. “Tahun ini lebih meningkat dibanding tahun lalu. Tapi tetap turun dibanding waktu sebelum Covid-19. Sebelum pandemi begitu kan orang yang di Jakarta dan di luar daerah boleh pulang,” ungkap dia.

Baca juga: Sukses Bisnis Korean Cake, Fan BTS Boyolali Pernah Berkali-kali Gagal

Sementara itu, salah satu pembeli bunga tabur, Sri Suyahmi, 53, mengungkapkan membeli bunga tabur untuk ziarah ke makam. “Tiap tahun ziarah kubur menjelang Puasa, saya belinya Rp100.000, Ini harganya sudah naik sepertinya, tapi nggak apa-apa. Niatnya kan untuk ziarah, kalau harga naik ya tetap beli, mengikuti pasar saja,” ungkap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya