SOLOPOS.COM - Bunga Suweg, bunga bangkai khas Jateng di Pemalang (Instagram/@kabarpemalang)

Solopos.com, PEMALANG — Jika pada umumnya masyarakat mengenal bunga bangkai yang dikenal luas dengan nama Raflesia Arnoldi tumbuh di Sumatra, kali ini ada versi yang tumbuh di Jawa Tengah (Jateng). Bunga bangkai jenis Amorphophallus Peoniifolius ini tumbuh di Jebed Selatan Dusun Karangsembung, Desa Pamutih, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.

Berdasarkan pantuan Solopos.com di kanal Youtube MBAK IM dengan judul video “Bunga Bangkai tumbuh di Pamutih Ulujami pemalang”, Jumat (29/10/2021), bunga bangkai ini ditemukan pada November 2016 silam yang tumbuh di kebun seorang warga di desa tersebut. Awalnya sang pemilik kebun tidak menyadari kalau ada bunga bangkai tumbuh sampai akhirnya bau busuk menyengat tercium.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keberadaan bunga bangkai ini langsung menarik perhatian warga dengan berbondong-bondong menuju spot kebun di mana bunga bangkai itu tumbuh. Meskipun mengeluarkan bau menyengat, tidak menyulutkan warga untuk melihat langsung bunga raksasa yang termasuk dalam salah satu spesies langka ini

Baca Juga: Demo, Buruh di Jepara Minta UMK 2022 Sebesar Ini

Ekspedisi Mudik 2024

Bau Menyengatnya Keluar Saat Menjelang Mahgrib

Sang pemilik kebun bernama Darisih mengatakan bahwa awalnya bunga ini hanya berbentuk tunas kecil yang kuncup kemudian lama kelamaan tumbuh dan mekar serta menghasilkan bau yang tidak sedap sehingga warga menyebutnya sebagai bunga bangkai.

Karena saking menyengatnya, bunga ini dikerumuni lalat. Saat dua hari pertama setelah mekar, bunga ini kelihatan indah namun lama kelamaan bunga ini menjadi layu. Darisih juga mengatakan bahwa prosesnya dari tumbuh hingga mekar itu berlangsung sekitar satu minggu.

Bunga yang oleh warga setempat disebut juga sebagai bunga Suweg ini konon bisa tumbuh hingga lima meter, namun sayangnya bunga ini mekar hanya dalam waktu sehari hingga dua hari saja karena banyaknya warga yang penasaran dan akhirnya memegang kelopoak bunga tersebut.Selain Darisih, ada juga warga Pemalang yang area rumahnya terdapat bunga bangkai ini.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Ajak Mahasiswa Aceh Perbaiki Makam Pocut Meurah Intan

Dipantau dari kanal Youtube Reza Adiluhung dengan judul video TANAMAN LANGKA ! SUWEG BUNGA BANGKAI TUMBUH DI TAMAN PEMALANG”, pemilik rumah bernama Sandi mengaku bahwa bunga Suweg itu tumbuh dengan sendirinya dan setiap menjelang mahgrib, bau menyengat itu tercium kuat sekali. Bunga ini tumbuh di antara tanaman lain yang ada di pekarangan rumahnya.

Karakteristik Bunga Bangkai Amorphophallus

Dikutip dari Wikipedia, bunga dengan jenis Amorphophallus ini memang tumbuh di kawasan tropis, seperti di Indonesia. Apalagi Indonesia banyak memiliki hutan hujan tropis sehingga bunga raksasa ini sering dijumpai.

Bunga bangkai akan mengeluarkan bau bangkai yang sangat kuat ketika mekar. Baunya mirip seperti daging busuk. Bunga ini mengeluarkan bau busuk untuk menarik serangga, seperti kumbang kotoran dan lalat daging, yang akan membantunya melakukan proses penyerbukan

Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang, akan tumbuh kembali daunnya.

Baca Juga: Rawa Pening Dikaitkan dengan Gempa Ambarawa, Cek Faktanya

Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri.

Di kawasan Stasiun Penelitian Hutan Tropis (SPHT) Taman Nasional Kayan Mentarang, Kota Malinau, Kalimantan Utara jenis bunga  ini dapat tumbuh dengan tinggi kisaran 1,5 meter dengan lebar sekitar 50 – 70 cm.

Banyak dijumpai di sekitar pinggir sungai dan daerah dataran lembap. Bunga ini mekar sekitar bulan Nopember, dan yang terakhir dijumpai pada tanggal 23 Nopember 2013 (Misoniman/POLHUT TN Kayan Mentarang). Pada fase vegetatif, bunga ini muncul daun dan batang mencapai 2,5 meter dengan diameter sekitar 25 cm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya