SOLOPOS.COM - Direktur Keuangan Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia, Triyana (berdiri, pegang mik) memberikan kuliah singkat di hadapan 100-an siswa SMKN 1 Karanganyar, Jumat (16/9/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

BUMN mengajar digelar di SMK Negeri 1 Karanganyar menghadirkan Direktur Keuangan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia, Triyana.

Solopos.com, KARANGANYAR – Suara tepuk tangan memenuhi Aula Lantai II SMK Negeri 1 Karanganyar saat Direktur Keuangan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia, Triyana, baru memulai “kuliah singkatnya”, Jumat (16/9/2016) pagi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Betapa tidak, laki-laki kelahiran Mojolaban, Sukoharjo, itu langsung bagi-bagi hadiah kepada beberapa siswa SMKN 1 Karanganyar. Seorang siswi yang menyanyikan lagu mengiringi irama gending Jawa dia beri Rp500.000 lantaran suaranya dinilai cukup apik.

Tak hanya itu, lima siswi yang memeragakan busana muslim di awal acara juga mendapatkan Rp1 juta. “Saya kira tadi suara tape. Tapi ternyata suara penyanyi asli siswi SMKN 1 Karanganyar. Coba sini saya kasih Rp500.000,” ujar dia disambut tepuk tangan meriah.

Ekspedisi Mudik 2024

Kedatangan Triyana di SMKN 1 Karanganyar adalah bagian progam BUMN Mengajar. Dia didampingi petinggi AirNav Indonesia pusat, AirNav Bandara Adi Soemarmo, dan Bandara Adi Sujtipto. Sekitar dua jam mereka mengenalkan dunia navigasi kepada siswa.

Termasuk besarnya peluang kerja di bidang tersebut. Selain prestisius, bidang navigasi diklaim bergaji tinggi. Hal itu lantaran tanggung jawab AirNav Indonesia sangat besar. Pasalnya AirNav Indonesia bertanggung jawab dalam mengatur lalu lintas penerbangan di Tanah Air.

Kesalahan sedikit saja bisa mengakibatkan bencana dengan korban tidak sedikit. Triyana mencontohkan padatnya jadwal penerbangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Dalam sehari ada 1.040 take off dan landing pesawat di bandara terbesar di Indonesia tersebut.

“Jauh lebih padat dibandingkan jadwal penerbangan di Bandara Kuala Lumpur, Changi Singapura, dan Suvarnabhumi Bangkok. Jumlah pegawai kita saat ini 3.407 orang. Setiap tahun kita membutuhkan pegawai baru. Tapi pasar belum mampu menyediakan,” ujar dia.

Saat ini AirNav Indonesia mengelola 273 bandara di Tanah Air. Triyana menyatakan banyaknya sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan AirNav Indonesia merupakan peluang bagi para siswa. Dengan tekad bulat setiap siswa bisa bekerja di AirNav Indonesia.

“Waktu saya muda dulu, hanya dua orang yang kuliah. Satu anak Pak Lurah, satu lagi anak Bapak saya. Padahal bapak saya miskin. Yang penting nekat. Saya orang desa tapi saya ingin pintar, ingin maju. Siapa pun bisa menjadi apa pun yang dia mau,” wejang Triyana.

Sedangkan Kabid Pendidikan Menengah Disdikpora Karanganyar, Nur Hidayat, yang turut hadir dalam acara itu, mengapresiasi kegiatan BUMN Mengajar. Dia berharap paparan dunia navigasi bisa menggugah kesadaran siswa untuk terjun langsung ke bidang tersebut.

Dia juga berharap perjalanan hidup Direktur Keuangan AirNav Indonesia, Triyana, semakin memotivasi para siswa. Apalagi kegiatan tersebut tidak linier komunikasi satu arah. Para siswa diberi kesempatan menanyakan banyak hal tentang dunia navigasi di Tanah Air.

Harapan senada disampaikan Kepala SMKN 1 Karanganyar, Tenang Pranata. Menurut dia kuliah singkat tentang dunia navigasi Tanah Air sangat menginspirasi para siswa. Hal itu terbukti dari antusiasme siswa mengikuti kegiatan, dan bertanya tentang banyak hal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya