SOLOPOS.COM - Joko Widodo (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Joko Widodo (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Ide Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) mengembangkan Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMM) di Kota Solo mendekati realisasi. Jika sejak 2010 wacana pembentukan BUMM itu mandek, saat ini sudah ada lima kelurahan yang siap menjadi BUMM percontohan, yaitu Gandekan, Sondakan, Tipes, Mojosongo dan Kauman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jokowi berharap lima BUMM percontohan tersebut bisa segera jalan dan masyarakat memahami fungsi dibentuknya BUMM tersebut. “Sekarang harusnya sudah tidak ada yang bingung lagi, terutama mengenai apa itu BUMM dan bagaimana kerja ke depannya. Sudah sangat jelas, masing-masing BUMM itu nanti punya tiga divisi, yang utama adalah divisi pasar, divisi produksi dan keuangan,” kata Jokowi, saat ditemui wartawan, di sela-sela Workshop Dialog Kebijakan Rintisan BUMM di salah satu rumah makan, Selasa (15/6/2012).

Kelima BUMM percontohan tersebut memiliki produk unggulan mulai dari kain perca, batik, sangkar burung, suttlecock, sandal selop, keris hingga potensi pariwisata yang ada di Kampung Kauman. Diakui Jokowi, dari sisi kualitas produk, Solo punya banyak kelemahan dan tertinggal dengan produk lain dari luar negeri.

“Tapi saya cukup apresiasi karena produk yang dimiliki BUMM percontohan adalah produk-produk berbasis budaya dan memiliki captive market yang cukup luas,” kata Jokowi.

Pihaknya berharap, produk yang saat ini ada bisa berkembang menjadi produk dengan nilai yang lebih tinggi. Misalnya, dari kain perca untuk anak yang murah ke pakaian perca berharga tinggi. Kemudian, dari sekadar lukisan kerudung menjadi lukisan gaun atau dari sangkar burung ke lampu interior modern seperti yang ada di Singapura.

SOLO–Ide Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) mengembangkan Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMM) di Kota Solo mendekati realisasi. Jika sejak 2010 wacana pembentukan BUMM itu mandek, saat ini sudah ada lima kelurahan yang siap menjadi BUMM percontohan, yaitu Gandekan, Sondakan, Tipes, Mojosongo dan Kauman.

Jokowi berharap lima BUMM percontohan tersebut bisa segera jalan dan masyarakat memahami fungsi dibentuknya BUMM tersebut. “Sekarang harusnya sudah tidak ada yang bingung lagi, terutama mengenai apa itu BUMM dan bagaimana kerja ke depannya. Sudah sangat jelas, masing-masing BUMM itu nanti punya tiga divisi, yang utama adalah divisi pasar, divisi produksi dan keuangan,” kata Jokowi, saat ditemui wartawan, di sela-sela Workshop Dialog Kebijakan Rintisan BUMM di salah satu rumah makan, Selasa (15/6/2012).

Kelima BUMM percontohan tersebut memiliki produk unggulan mulai dari kain perca, batik, sangkar burung, suttlecock, sandal selop, keris hingga potensi pariwisata yang ada di Kampung Kauman. Diakui Jokowi, dari sisi kualitas produk, Solo punya banyak kelemahan dan tertinggal dengan produk lain dari luar negeri.

“Tapi saya cukup apresiasi karena produk yang dimiliki BUMM percontohan adalah produk-produk berbasis budaya dan memiliki captive market yang cukup luas,” kata Jokowi.

Pihaknya berharap, produk yang saat ini ada bisa berkembang menjadi produk dengan nilai yang lebih tinggi. Misalnya, dari kain perca untuk anak yang murah ke pakaian perca berharga tinggi. Kemudian, dari sekadar lukisan kerudung menjadi lukisan gaun atau dari sangkar burung ke lampu interior modern seperti yang ada di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya