SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BUMD Karanganyar, kalangan DPRD meminta apotek Sukowati ditutup karena terus merugi.

Solopos.com, KARANGANYAR–Unsur pimpinan Komisi B DPRD Karanganyar berbeda pendapat terkait nasib atau masa depan Apotek Sukowati yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Darwanto, menilai selayaknya Apotek Sukowati ditutup saja. Alasannya selama bertahun-tahun BUMD tersebut tidak berkontribusi ke kas daerah.

Pendapat tersebut disampaikan Darwanto saat ditemui wartawan di Ruang Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Karanganyar, Rabu (7/10/2015).  “Saya menilai lebih baik Apotek Sukowati ditutup saja bila lokasinya tetap di situ, tidak strategis,” tutur dia.

Darwanto menjelaskan wacana penutupan Apotek Sukowati sudah bergulir beberapa tahun terakhir. Alasannya, dia mengatakan BUMD tersebut merugi dari tahun ke tahun. Bahkan saat ini Pemkab seolah tidak menetapkan target pendapatan dari Apotek Sukowati.

Penyebab tak eksisnya Apotek Sukowati menurut Darwanto yaitu manajemen atau pengelolaan yang buruk. Selain itu letak apotek di Pertigaan Selatan Taman Pancasila dinilai tidak strategis.

Sedangkan Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Tony Hatmoko ,mengakui kontribusi Apotek Sukowati sangat minim kepada kas daerah, Kondisi terparah terjadi periode 2008-2013. Saat itu manajemen dan operasional apotek sangat amburadul.

Modal yang diberikan Pemkab Karanganyar senilai Rp500 juta kepada Apotek Sukowati tahun 2008/2009, justru terus berkurang.

“Selama lima tahun sejak penyertaan modal, Apotek Sukowati tidak pernah mencapai target pendapatan yang ditetapkan,” kata dia.

Pada 2013 Pemkab melakukan reorganisasi pengelola Apotek Sukowati. Kepala pengelola dan sumber daya manusia (SDM) pegawai apotek diganti. Penggantian personel pengelola apotek dinilai mulai menunjukkan perkembangan positif dalam manajemen.

“Komisi B tidak pernah membahas detail PAD yang disetorkan Apotek Sukowati. Harapan saya dua tahun ini sudah lebih baik. Soal wacana penutupan, lebih baik kita lihat dulu perkembangannya. Sebab saat ini sudah mulai menunjukkan tren positif,” urai dia.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di DPPKAD Karanganyar, target pendapatan Apotek Sukowati sekitar Rp20 juta tahun 2015. Hingga akhir September pendapatan dari apotek Rp5 juta. Pada 2014, Apotek Sukowati tak mencapai target pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya