SOLOPOS.COM - Ilustrasi sate kambing. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Perayaan Iduladha identik dengan masakan olahan daging sapi dan kambing. Satu di antara olahan tersebut yakni dibikin menjadi satai.

Ini pula yang menjadi sebab bumbu satai dan tusuknya dicari masyarakat. Di Pasar Wonogiri misalnya, tak sedikit pedagang yang mulai menjual bumbu meracik satai dari daging sapi maupun kambing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang di salah satu los lantai bawah Pasar Wonogiri, Marti, mengaku hanya menjual bumbu satai dan tusuk ketika perayaan Iduladha tiba. Biasanya, dia hanya menjual bumbu dapur. Ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (9/7/2022), Marti beralasan karena hanya pada momen seperti ini dua barang itu laris manis.

Bumbu satai yang dibungkus mika dijualnya seharga Rp7.000. Sedangkan setiap 30 tusuk satai yang biasa digunakan menusuk daging sapi atau kambing harganya Rp5.000.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat momen Iduladha tiba, Marti mengaku dua barang itu selalu laku. Ia mencontohkan pada 2021 lalu. Sekurang-kurangnya 1.700 bungkus bumbu satai terjual dalam kurun waktu tujuh hari.

Baca juga : Ada Cacing Hati pada Sapi di Boyolali, Masih Amankah Daging Dikonsumsi?

“Model bungkusan seperti ini [bumbu satai] hanya saya jual saat Iduladha. Ngambilnya dari Girimarto, punya tetangga saya. Memang sengaja dibikin setahun sekali,” ujar Marti.

Begitu pula dengan tusuk satainya. Berkaca pada 2021, 700 tusuk yang dijualnya habis. Durasinya sama seperti bumbu yang berhasil laku dalam tujuh hari. Mulai dari hari pertama Iduladha hingga enam hari sesudahnya.

Namun ia mengaku, sebelum pandemi Covid-19, dua barang itu bisa laku lebih banyak. “Bumbu satai yang saya jual itu bisa laku lebih dari 2.000 bungkus. Pas pandemi Covid-19 ini agak turun memang. Tapi untuk tahun ini pastinya belum bisa memperkirakan,” imbuhnya.

Kenyataannya, dua barang yang mulai ia jual sejak Sabtu pagi mulai laris terjual. Marti mengaku membawa 200 bungkus mika berisi bumbu satai. Namun hingga siang hari, barang itu sudah laku setengah. Selain menjualnya langsung ke pengunjung Pasar Wonogiri, ia mengaku juga menjual ke sesama pedagang.

Baca juga : Sebelum Bakar Satai, Kenali Jenis-Jenis Arang Berikut Ini

Salah satunya Siti, pedagang berbagai bahan pokok dan bumbu dapur di Pasar Wonogiri itu mengonfirmasi turut membeli bumbu satai yang Marti jual untuk dijual kembali. Harganya sama seperti yang Marti jual, yakni Rp7.000. Selain bumbu satai, Siti juga ikut-ikutan menjual tusuknya.

Kendati demikian ia mengaku, tujuannya menjual bumbu dan tusuk hanya sebagai pelengkap. “Jika sewaktu-waktu ada yang butuh saja. Kalau enggak Iduladha saya juga enggak jualan bumbu sama tusuk itu,” kata Siti kepada Solopos.com, Sabtu (9/7/2022).

Jumlah bumbu satai yang Siti jual pun hanya 10 bungkus. Jauh lebih sedikit dibanding jumlah yang Marti jual. Meski ia juga mengklaim, saat momen Iduladha tiba, dua barang itu selalu habis diburu pembeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya