SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p class="western"><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><strong>Solopos.com, KLATEN –</strong> Keberadaan sejumlah industri besar di bidang </span></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><em>precast</em></span></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">, garmen, dan furnitur menjadi peluang bisnis yang besar salah satunya dari pengumpulan limbah yang dihasilkan. Peluang itulah yang ditangkap Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Guyub Rukun di Desa Dlimas, Kecamatan Ceper.</span></span></span></p><p class="western"><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><a title="Ada Bantuan Rp100 Juta, Desa di Klaten Ramai-Ramai Bentuk BUMDes" href="http://soloraya.solopos.com/read/20171107/493/866644/ada-bantuan-rp100-juta-desa-di-klaten-ramai-ramai-bentuk-bumdes">BUM Desa</a> menghimpun limbah kain dari perusahaan garmen di wilayah setempat. Hal serupa juga dilakukan untuk limbah pabrik <em>precast</em> berupa besi-besi bekas. Barang-barang limbah itu lalu dijual kepada pengepul kain perca dan besi bekas di sekitar kecamatan Ceper.</span></span></span></p><p class="western"><span style="color: #222222;">&ldquo;</span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Sejak awal berdiri perusahaan ada kerja sama bahwa limbah diambil BUM Desa. Hasilnya lumayan meski belum banyak,&rdquo; kata Kepala Desa (Kades) Dlimas, Kecamatan <a title="Menperin Janji Kembalikan Kejayaan Pengecoran Logam Ceper Klaten Seperti 1985" href="http://soloraya.solopos.com/read/20160811/493/744064/menperin-janji-kembalikan-kejayaan-pengecoran-logam-ceper-klaten-seperti-1985">Ceper</a>, Giyatmo, saat ditemui <em>Solopos.com</em></span></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">&nbsp;di kantornya, Jumat (3/8/2018).</span></span></span></p><p class="western"><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Ia menjelaskan Dlimas dengan luas wilayah 1.453 hektare tidak memiliki sumber daya alam sebagaimana dimiliki desa-desa lain. Sebaliknya, posisinya yang strategis justru menjadi lokasi yang tepat untuk didirikan pabrik-pabrik. &ldquo;Kami ada satu perusahaan </span></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;"><em>precast</em></span></span></span><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">, dua pabrik garmen, dan beberapa pabrik furnitur. Ke depan, kami arahkan juga menggarap limbah furnitur. Tapi yang berjalan baru besi dan kain,&rdquo; tutur Giyatmo.</span></span></span></p><p class="western"><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Sebagai dukungan pengembangan usaha BUM Desa Guyub Rukun, tahun ini desa mengalokasikan Rp100 juta lebih untuk pembangunan kantor sekretariat BUM Desa. Kantor dibangun satu kompleks dengan kantor desa. &ldquo;Dulu kan masih numpang di sini. Kali ini kami bikinkan dulu kantor sekretariatnya,&rdquo; terang Kades.</span></span></span></p><p class="western"><span style="color: #222222;"><span style="font-family: Slimbach Medium, serif;"><span style="font-size: medium;">Tak hanya itu, desa berpenduduk sekitar 4.000 jiwa itu juga berencana mengembangkan <a title="Wisata Klaten: Di Desa Ini, Pengunjung Bisa Selfie di Antara Bunga Refugia" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/493/910543/wisata-klaten-di-desa-ini-pengunjung-bisa-selfie-di-antara-bunga-refugia">wisata</a> budaya. Di Dlimas, setiap musim menjelang Ramadan, warga berduyun-duyun menggelar bersih dukuh. Sedangkan, di setiap menyambut tahun baru Hijriyah warga menggelar bersih desa. &ldquo;Itu agenda turun temurun. Panitianya biasa dilakukan oleh para ahli waris trah. Pengintegrasiannya bagaimana, kami masih kaji,&rdquo; beber Giyatmo.</span></span></span></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya