SOLOPOS.COM - Ilustrasi dropping air bersih (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Desa Bulurejo, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berambisi memiliki sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pemerintah desa setempat pun berencana mengajukan bantuan sumur dalam ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar.

Ikhtiar itu ditempuh sebagai upaya mitigasi bencana kekeringan yang mulai dialami warga pada tahun 2020. Kades Bulurejo, Ali Usman, mengatakan hingga Jumat (1/10/2020) sudah tiga rukun tetangga yang terdampak di Dusun Sanggrahan dan Bulu atau Babatan, Bulurejo, Karanganyar, Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya fenomena kekeringan air di dusun tersebut baru terjadi pertama kali saat musim kemarau. Sedangkan dua tahun yang lalu, krisis air di Bulurejo terjadi di Dusun Mendungsari.

Konfirmasi Kolaborasi dengan Jason Derulo, BTS Joget Tiktok

“Ini baru kali pertama terjadi. Sebelumnya di dusun tersebut belum pernah terjadi kekeringan. Tapi memang geografisnya, datarannya lebih tinggi dibandingkan dusun lainnya,” jelas dia kepada Solopos.com, Jumat.

Untuk langkah mitigasi, Usman mengatakan berencana mengajukan proposal bantuan untuk membangun sumur dalam di Sanggrahan untuk mitigasi kekeringan ke Baznas. Ditakutkan, apabila tidak segera ada tindakan, kondisi kekeringan bisa terulang pada tahun 2022.

Dibantu Baznas

“Saat kekeringan dua tahun lalu, kami sudah dapat bantuan Rp80 juta dari Baznas. Saat ini rencananya kami juga akan mengajukan bantuan kembali untuk menangani permasalahan krisis air karena kekeringan di dua dusun tersebut.

Camat Gondangrejo, Rusmanto, mengatakan pihaknya meminta Pemdes Bulurejo segera mengajukan berkas permohonan bantuan. Sehingga, tindakan mitigasi bisa segera dilakukan apabila bantuan dari Baznas bisa disalurkan.

Astronom Temukan Planet Mirip Bumi dengan Orbit 3,14 Hari

“Saya kemarin juga bilang agar segera berkasnya disiapkan. Nanti biar bisa segera saya tandatangani dan diajukan proposalnya. Soalnya ini beda dibandingkan dua kasus krisis air di Krendowahono dan Jatikuwung. Kedua desa tersebut karena Pamsimas, sedangkan di Bulurejo karena benar-benar dampak kemarau,” beber dia.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan pihaknya sudah menyuplai 24.000 liter air bersih ke Desa Bulurejo. Akibat dampak kekeringan, sebanyak 450 jiwa atau 140 keluarga mengalami krisis air bersih.

Pihaknya saat ini terus memantau perkembangan situasi kebutuhan air di Sanggrahan dan Bulurejo untuk melihat kondisi air bersih di lokasi tersebut.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya