SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh pabrik rokok. (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Bulu tangkis Indonesia yang mengguratkan prestasi tingkat dunia tak bisa dipisahkan dari buruh pembuat rokok.

Semarangpos.com, KUDUS — Prestasi tingkat dunia bulu tangkis Indonesia tak bisa dipisahkan dari Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum, Kudus. Eksistensi PB Djarum sebagai penggerak prestasi bulu tangkis Indonesia itu tentu tak bisa dipisahkan dari PT Djarum Kudus, produsen rokok yang selalu menebar keuntungan ke pelbagai bidang melalui Djarum Foundation.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Owi-Butet) yang merupakan atlet binaan PB Djarum hubungan pabrik rokok dan bulu tangkis Indonesia itu ternyata bisa bermakna lebih luas. Karena itulah, Kamis (1/9 /2016), tatkala mereka pulang ke markas PB Djarum di Kabupaten Kudus, Jateng, keduanya menyambangi ratusan buruh rokok.

“Terima kasih banyak atas doa dari buruh rokok di Kudus, khususnya yang ada di brak [barak tempat produksi rokok] Djarum Bitingan Lama, sehingga kami bisa meraih medali emas di Olimpiade Rio,” kata Butet saat didampingi Owi berada di hadapan ratuan buruh rokok di brak Djarum Bitingan Lama di Jl. Lukmonohadi, Kudus.

Bupati Kudus Musthofa yang ikut menyambut kehadiran Owi dan Butet mengakui brak Bitingan Lama memiliki sejarah telah melahirnya atlet bulu tangkis berprestasi. Karena sebelumnya, brak tersebut merupakan tempat berlatihnya legenda bulu tangkis binaan PB Djarum Kudus, seperti Liem Swie King.

Oleh karena itu, kata Musthofa, para buruh rokok patut berbangga dan tersanjung atas prestasi yang diraih oleh Owi dan Butet. Salah seorang pekerja linting rokok PT Djarum Kudus, Zubaedah, mengamini Musthofa. Ia mengaku senang dan bangga dikunjungi atlet peraih emas Olimpiade Rio 2016 tersebut.

Apalagi, lanjut dia, ratusan buruh yang ada di brak Bitingan Lama juga turut mendoakan Owi dan Butet sebelum berlaga di Olimpiade Rio agar bisa meraih medali emas. “Beruntung, keduanya bisa meraih medali emas sekaligus membawa nama harum Bangsa Indonesia,” ujarnya.

Jumlah pekerja di brak Djarum Bitingan Lama, di Jl. Lukomonohadi, Kudus mencapai 779 buruh yang terdiri atas buruh nyontong, giling dan batil (perapi rokok). Sebelum tiba di brak Djarum Bitingan lama tersebut, Owi dan Butet terlebih dahulu diarak dari perbatasan Kudus-Demak kemudian menuju Jl. Lukmonohadi, Jl. Ramelan dan Alun-Alun Kudus.

Sepanjang perjalanan tersebut, keduanya mendapatkan sambutan meriah dari ribuan pelajar dari tingkat SD, SMP hingga SMA dan sederajat, termasuk masyarakat umum yang memadati tepian jalan utama Kota Kretek itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya