SOLOPOS.COM - Tiga pebulutangkis Jawa Tengah, Dionysius Hayom Rumbaka (kiri), Shesar Hiren Rhustavito (kedua dari kiri) dan Riyanto Subagja (ketiga dari kiri) naik podium nomor tunggal putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Rabu (19/9/2012). Shesar merebut medali emas, Hayom mendapatkan perak dan Riyanto kebagian perunggu. (Aeranie Nur Hafnie/JIBI/SOLOPOS)

Tiga pebulutangkis Jawa Tengah, Dionysius Hayom Rumbaka (kiri), Shesar Hiren Rhustavito (kedua dari kiri) dan Riyanto Subagja (ketiga dari kiri) naik podium nomor tunggal putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Rabu (19/9/2012). Shesar merebut medali emas, Hayom mendapatkan perak dan Riyanto kebagian perunggu. (Aeranie Nur Hafnie/JIBI/SOLOPOS)

PEKANBARU–Menempatkan empat wakil di final, tim bulu tangkis Jawa Tengah menambah dua medali emas dan dua perak pada hari terakhir pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Rabu (19/9/2012).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Tambahan medali ini menempatkan Jawa Tengah sebagai juara umum di cabang bulu tangkis dengan perolehan tiga emas, tiga perak dan tiga perunggu. Tambahan dua emas kemarin disumbang Shesar Hiren Shustavito yang mengalahkan seniornya Dionysius Hayom Rumbaka dalam all Jateng final di tunggal putra dengan skor 21-14, 18-21, 21-18.

Satu emas lainnya dipersembahkan ganda putra Muhammad Ahsan/Tontowi Ahmad yang menekuk perlawanan ganda DKI Jakarta, Agripina/Marcus Fernaldi dengan skor 17-21, 21-18, 21-9. Sedangkan perak datang dari ganda campuran, Tontowi Ahmad/Debby Susanto yang takluk di tangan pasangan Jawa Barat, Ricky Karanda/Richi Puspita Dili dengan skor 21-18, 13-21, 16-21 dan Hayom yang kalah dari Shesar.

Shesar mengaku tak menyangka bisa mengalahkan Hayom yang lebih senior dan berpengalaman bertandingan di turnamen besar. “Saya tidak menyangka bisa mengalahkan Hayom yang berada di atas saya,” ujar Shesar saat ditemui seusai pertandingan.

Shesar mengaku bermain serileks mungkin dan tanpa beban. Hasil ini melebihi target awalnya yang hanya membidik semifinal. Ini merupakan emas pertama bagi Shesar di tunggal putra PON. “Hayom banyak mati-mati sendiri. Yang pasti saya hanya mencoba bermain rileks,” sebut Shesar.

Sementara Hayom mengakui keunggulan Shesar yang dinilainya bermain luar biasa di final ini. “Saya tidak menyangka dia bisa bermain seperti itu. Dia bermain luar biasa bagus,” puji Hayom terhadap rekan setimnya tersebut.

“Tadi seharusnya bola mati yang tidak bisa dikembalikan dia tapi ternyata bola tidak mati dan dia bisa mengembalikannya. Menurut saya ini permainan terbaik Hayom selama ini. Saya telah berjuang maksimal namun dia bermain lebih bagus,” sebut Hayom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya