SOLOPOS.COM - Simon Santoso (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Solopos.com, JAKARTA-Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Simon Santoso, akhirnya memutuskan mundur dari Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Cipayung, Jakarta. Pemain yang telah mengharumkan nama bangsa dalam berbagai ajang internasional ini resmi menarik diri dari Pelatnas terhitung sejak Jumat (17/1) pekan lalu. Pengunduran diri ini ia layangkan setelah menyelesaikan tugas di dua turnamen, Korea Open Superseries dan Malaysia Open Superseries Premier 2014.

Prestasi Simon menurun drastis setelah menderita penyakit gondongan di akhir 2012. Sakit ini membuatnya harus absen di sejumlah turnamen. Akibatnya, peringkatnya merosot tajam hingga terlempar dari jajaran 100 besar dunia.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Simon mencoba bangkit dan kembali mengayunkan raket, tetapi cedera pinggang datang menghantuinya. Lagi-lagi Simon batal sekaligus gagal mempertahankan gelar di ajang Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013.

Prestasi yang terus jeblok ini membuat PBSI memberi lampu kuning bagi pemain 28 tahun ini. PBSI lewat Kabid Binpres, Rexy Mainaky, mengultimatum Simon bahwa nasibnya di Pelatnas akan dipertimbangkan. Ia pun mendapat tugas untuk bisa mencapai babak semifinal di dua turnamen, yakni Korea Open Superseries 2014 dan Malaysia Open Superseries Premier 2014. Sayangnya, misi itu gagal total. Maka pemain kelahiran Tegal ini memilih mundur.

“Meskipun Simon sudah tidak bergabung dengan kami, namun ia masih akan melanjutkan kariernya di dunia bulu tangkis. PBSI membuka pintu selebar-lebarnya jika Simon ingin berlatih bersama dan membutuhkan sparring di Cipayung,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, seperti dilansir badmintonindonesia.org, Kamis (23/1).

Simon bergabung dengan Pelatnas Cipayung pada 2002. Ia sempat menjadi salah satu pemain tunggal putra terbaik Tanah Air. Bahkan, Simon pernah menduduki peringkat ketiga dunia, prestasi terbaik dalam kariernya.

Selama lebih dari satu dekade, pemain kelahiran Tegal, 29 Juli 1985 ini berhasil menyumbangkan berbagai gelar juara. Antara lain, medali emas bulu tangkis tunggal putra di SEA Games 2011 di Indonesia serta SEA Games 2009 di Laos. Selain itu, ia menjadi juara di Denmark Open Superseries 2009, Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2012, Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 dan Prim-A Kejurnas PBSI 2013.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Simon yang selama ini telah berjasa mengharumkan nama Indonesia di panggung bulu tangkis dunia. Semoga prestasi Simon dapat menjadi tauladan bagi pemain lainnya. Kami berharap Simon terus berprestasi dan memberikan bimbingan bagi para junior-juniornya,” tutur Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya