SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bulu tangkis Indonesia diwarnai dengan target tim ganda putri yang ingin juara di tiga turnamen bergengsi.

Solopos.com, JAKARTA – Tim Pelatnas ganda putri Indonesia telah mencanangkan target yang akan diraih di 2016 ini. Sebanyak tiga sasaran utama telah dibidik yakni gelar juara All England, Indonesia Open Superseries Premier, dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

All England dan olimpiade merupakan dua turnamen bergengsi yang diincar semua pebulu tangkis terbaik dunia, sedangkan gelar di negeri sendiri menjadi predikat tersendiri bagi pemain Indonesia. Hal tersebut dipaparkan Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, Eng Hian. Target juara All England 2016 dipandang Eng sebagai momen yang pas untuk anak-anak didiknya termasuk Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang selama ini masih menjadi andalan di ganda putri.

“Kami tidak tahu bagaimana kondisi Greysia/Nitya setelah tahun 2017. Kalau sekarang melihat performa dan rangking, bisa jadi momen yang pas di All England. Kalaupun tidak juara, setidaknya masuk ke final dulu sudah bagus,” jelas Eng seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org, Kamis (21/1/2016).

“Setiap pemain harus mengatur target mereka masing-masing, punya komitmen dan harus displin. Contohnya Nitya yang daya tahan ototnya tidak stabil. Dia harus menyadari dan menjaga kondisinya dengan terapi teratur, pemanasan yang benar, minum suplemen dan sebagainya,” sambungnya.

Eng menambahkan saat ini Indonesia masih kekurangan pemain dengan smash keras di sektor ganda putri. Sebaliknya, pemain bertipe play maker lebih banyak dijumpai. Eng menuturkan contoh pemain belakang yang ideal adalah Tang Yuanting dan Tian Qing dari Tiongkok yang terkenal dengan kekuatan smash mereka.

“Saat ini di memang susah mencari pemain pendobrak, lebih banyak play maker. Idealnya memang pemain ganda putri bisa main di depan dan belakang, namun pada kenyataannya tidak ada pemain di dunia ini yang bisa bagus dua-duanya. Pasti ada kelebihan dan kekurangan di salah satunya, yang bagus itu kalau presentasenya beda sedikit, seperti 65:35, jangan sampai 90:10,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya