SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, TULUNGAGUNG</strong> — Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tulungagung, Jawa Timur, hingga pertengahan 2018 telah&nbsp;menyerap gabah dan beras petani mencapai 17.500 ton dari target tahunan sebesar 35.000 ton.</p><p>Kepala Bulog Subdivre Tulungagung, Khrisna Murtiyanto, di Tulungagung, Senin (30/7/2018), menyatakan pihaknya masih harus bekerja keras agar kekurangan serapan bisa terpenuhi pada <a title="Jalan 6 Bulan, Renovasi Gedung Eks Sri Ratu Tanpa Amdal" href="http://madiun.solopos.com/read/20180729/516/930702/jalan-6-bulan-renovasi-gedung-eks-sri-ratu-tanpa-amdal">akhir tahun.</a></p><p>"Insya Allah tercapai. Kami optimistis karena masih ada dua kali musim panen tahun ini," kata Khrisna.</p><p>Dia menjelaskan volume serapan gabah dan beras yang ada saat ini merupakan hasil pengadaan periode Januari hingga pertengahan Juli.</p><p>Serapan paling besar terjadi pada periode Maret-April, di mana dalam sehari Bulog Tulungagung bisa melakukan pembelian gabah setara beras atau beras lebih dari 100 ton.</p><p>Rata-rata serapan itu melonjak setelah pada dua bulan sebelumnya volume pembelian sangat kecil. "Kebetulan pada periode itu (Maret-April) sedang panen raya, sehingga serapan Bulog bahkan bisa mencapai 400 ton sehari," ujarnya.</p><p>Sedangkan pada Mei, Juni, dan Juli 2018, serapan <a title="Kebakaran 3 Rumah Gamping di Ponorogo Picu Kerugian Rp50 Juta" href="http://madiun.solopos.com/read/20180730/516/930814/kebakaran-3-rumah-gamping-di-ponorogo-picu-kerugian-rp50-juta">cenderung turun</a> dibanding beberapa bulan sebelumnya karena waktu itu panen petani mulai turun.</p><p>"Resapan pun hanya antara 50-100 ton per hari," kata Khrisna.</p><p>Ke depan, pihaknya akan terus memaksimalkan serapan dari para petani, khususnya Agustus yang mana akan ada panen raya kedua.</p><p>Dia berharap Bulog bisa kembali menyerap gabah setara beras atau beras dengan volume besar, yakni 300-400 ton per hari atau lebih.</p><p>"Bulog saat ini telah melakukan fleksibilitas harga pembelian gabah dan beras. Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah," katanya.</p><p>Dalam Inpres itu dijelaskan harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp3.700 per kilogram.</p><p>Sementara harga GKP di penggilingan Rp3.750 per kilogram, dan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp4.600 per kilogram, GKG di gudang Bulog Rp4.650 per kilogram, dan HPP (harga pembelian pemerintah) beras di <a title="5 Pasangan Bukan Suami Istri Diringkus di Hotel Ponorogo" href="http://madiun.solopos.com/read/20180729/516/930654/5-pasangan-bukan-suami-istri-diringkus-di-hotel-ponorogo">gudang Bulog</a> adalah Rp7.300 per kilogram.<br /><br />"Karena ada fleksibilitas harga, maka HPP beras di gudang Bulog saat ini sebesar Rp8.030 per kilogram," katanya</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya