SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, PATI —Perum Bulog menambah dua gudang baru di wilayah Jawa Tengah. Gudang pertama yang diresmikan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Senin (4/3/2019) itu, berada di kompleks pergudangan Bumirejo, Kabupaten Pati. Bersaman dengan itu, diresmikan pula gudang kedua di komplek Pergudangan Klahang, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jateng.

Gudang Bulog di Bumirejo, Kabupaten Pati merupakan perluasan dari gudang sebelumnya yang menempati area seluas 1,5 ha, dengan total kapasitas mencapai 5.500 ton. Gudang sebelumnya berkapasitas 3.500 ton dan bangunan baru di sampingnya berkapasitas 2.000 ton.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Dalam area tersebut juga terdapat unit pengolahan, kantor gudang, laboratorium pemeriksaan kualitas, rumah dinas, musala, toilet umum, dan pos jaga. Pembangunannya, gudang baru ini menghabiskan anggaran sebesar Rp4,9 miliar, dengan waktu pengerjaan selama enam bulan.

Sedangkan, gudang Bulog di Klahang, Sokaraja, Kabupaten Banyumas memiliki kapasitas 3.500 ton. Gudang dengan lebar 30 m, panjang 54 m, dan tinggi 7 m tersebut diprioritaskan untuk menampung komoditas kedelai.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan keberadaan gudang baru tersebut sejalan dengan komitmen Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Hal ini dipertegas dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum (Perum) Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.

“Kedua gudang baru ini juga telah mempertimbangkan aspek strategis dan ekonomis. Lokasi kompleks gudang yang dekat dengan lahan persawahan petani serta akses jalan, membuatnya makin mudah dijangkau oleh masyarakat” kata Buwas.

Menurut Buwas, penambahan gudang baru ini sangat penting untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi pangan. Hal tersebut sekaligus sebagai langkah antisipasi, mengingat kedua wilayah tersebut merupakan pusat produksi beras maupun kedelai terbesar di antara kabupaten yang berada di sekelilingnya.

“Gudang baru ini juga sejalan dengan komitmen, dimana untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen serta produsen, Perum Bulog harus dilengkapi dengan ketersediaan maupun pengembangan infrastruktur pascapanen, terutama padi, jagung dan kedelai (pajale),” ungkap Buwas.

Dijelaskan Buwas, Kabupaten Pati merupakan pusat produksi beras paling luas dibanding kabupaten lain di wilayah Eks-Karesidenan Pati, yang meliputi Jepara, Kudus, Rembang, dan Blora. Begitu pula Kabupaten Banyumas menjadi salah satu sentra penyuplai kedelai terbesar di antara kabupaten lain di sekelilingnya.

“Saat musim panen berlangsung, gudang baru ini sudah dapat dimanfaatkan untuk menampung serapan pengadaan beras maupun kedelai secara maksimal,” jelas Buwas.

Sementara itu, khusus untuk pengadaan beras, tahun ini Bulog telah menetapkan target serapan sebanyak 1,8 juta ton di seluruh Indonesia. Dengan adanya gudang baru, setidaknya sudah ada antisipasi lokasi penampungan, sehingga serapan pengadaan setara beras secara maksimal dapat dilakukan. 

“Jika melihat potensi panenan pada tahun ini, di seluruh wilayah kerja Bulog diprediksi penyerapan pengadaannya akan mencapai rata-rata maksimal,” kata Buwas.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya