SOLOPOS.COM - Gudang Bulog di Banyuwangi masih menyimpan beras impor dari Vietnam sebanyak 3.000 ton. (detik.com)

Solopos.com, SOLO—Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Surakarta menyalurkan bantuan beras pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kepada 642.058 keluarga penerima manfaat (KPM) di Soloraya atau sebanyak 6.420 ton. Penyaluran bantuan beras untuk KPM sebanyak itu dimulai sejak Minggu (18/7/2021).

Wakil Pemimpin Bulog Surakarta, Nanang Harianto, mengatakan secara keseluruhan Bulog Surakarta menyalurkan bantuan beras sebanyak 6.420 ton untuk 642.058 KPM se-Soloraya.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Data penerima bantuan atau KPM tersebut dari Kementerian Sosial yang diserahkan melalui Kantor Bulog pusat,” ujar dia, kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Fave Hotel Solo Tawarkan Paket Work From Hotel, Apa Saja Fasilitasnya?

Berkoordinasi dengan Dinsos

Lebih lanjut Nanang menjelaskan total penyaluran bantuan beras khususnya di Solo kepada 82.463 KPM. Ini terdiri dari 16.214 KPM Program Keluarga Harapan (PKH) dan 66.249 KPM Bantuan Sosial Tunai (BST). Jadi, secara keseluruhan untuk Solo bantuan beras yang disalurkan sebanyak 824.630 kilogram (kg).

Selain itu, penyaluran bantuan beras tersebut dilakukan secara serentak seluruh Indonesia sejak Minggu (18/7/2021). Dalam hal ini, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial masing-masih daerah dan kelurahan atau desa setempat. Menurutnya, penyaluran di Solo sempat disidak langsung oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini, pada Senin (19/7/2021).

“Beras yang digunakan untuk bantuan ini merupakan jenis medium dalam kemasan baik 10 kg maupun 5 kg. Ini sesuai dengan permintaan dari Kemensos untuk menyalurkan beras medium cadangan beras pemerintah [CPB]. Bantuan beras ini pun beras pengadaan baru,” papar dia.

Baca Juga: Hotel dan RS di Solo Ini Buka Layanan Isoman, Segini Tarifnya

Sebelumnya, Bulog Surakarta terus melakukan penyerapan gabah hasil panen petani di wilayah Soloraya, dengan realisasi pengadaan telah mencapai 11.700 ton setara beras. Jumlah ini mencapai 24,4% dari target maksimal tahun ini.

Pemimpin Bulog Kantor Cabang Surakarta, Ninik Setyowati, menambahkan stok beras di Gudang Bulog di Soloraya mencapai 17.500 ton. Sedangkan target pengadaan beras sebanyak 48.000 ton pada 2021. Penyerapan gabah atau beras ini sebagaimana tertera pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras.

Dalam hal ini, HPP gabah kering panen (GKP) yang telah ditetapkan, yakni di tingkat petani Rp4.200/kg dan di tingkat penggilingan Rp4.250/kg dengan kualitas GKP memiliki kadar air paling tinggi 25% dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 10%. Sedangkan untuk harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp 5.250/kg dan GKG di gudang Bulog 5.300/kg dengan kualitas GKG memiliki kadar air paling tinggi 14% dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 3%.

Di sisi lain, harga beras di gudang Bulog Rp 8.300/kg dengan kualitas memiliki kadar air paling tinggi 14%, derajat sosoh paling sedikit 95%, butir patah paling tinggi 20%, dan butir menir paling tinggi 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya