Bulog: Soloraya tak perlu beras impor

ilustrasi

Solo (Solopos.com)–Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional (Bulog Subdivre) III Surakarta memastikan Soloraya tidak akan mengambil jatah impor beras untuk menutup menurunnya pasokan beras akhir tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Disampaikan Wakil Kepala Bulog Subdivre III, Haryo Nugroho, saat ditemui wartawan di Hotel Novotel Solo, Senin (12/9/2011) Solo tidak perlu beras impor karena diprediksi stok beras yang ada di gudang Bulog cukup untuk kebutuhan sampai Desember 2011.

Yakni, berkisar 28.264 ton, dengan asumsi kebutuhan beras rata-rata berkisar 7.066 ton per bulan.  “Stok cukup terutama untuk memenuhi beras Raskin sampai bulan ke 12,” kata Haryo.

Seperti diketahui sebelumnya, Soloraya terancam mengambil beras impor karena stok yang ada hanya aman sampai November. Sementara, panen raya diperkirakan baru akan terjadi Februari atau Maret tahun depan.

“Kami optimis tidak akan impor beras, karena September ini kami pun berharap masih ada yang panen. Jadi, kami pun minta kepada mitra Bulog meskipun sedikit tetapi terus memberikan pasokan beras ke gudang kami, sambil menunggu panen raya Februari tahun depan,” tambahnya.

Selain aman hingga Desember ini, lanjut Haryo, stok beras juga diperkirakan cukup jika nanti ada Raskin ke-13 yang diberikan kepada rumah tangga sasaran Raskin. “Tapi, Raskin ke-13 ini masih rencana dari pemerintah. Belum pasti, tapi kalaupun ada, kami siap.”

Haryo mengatakan, saat ini pengadaan beras Bulog masih jalan terus kendati ada imbauan dari pemerintah agar periode ini petani mengganti tanaman padi ke palawija untuk memutus siklus hama wereng.  Rata-rata, pengadaan beras berkisar 500 ton hingga 800 ton per hari dalam bentuk gabah kering giling.

(haw)