SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> — Perum Bulog Sub Divre IV Madiun telah <a title="Daging Sapi Impor Masuk Madiun, Pedagang Menjerit" href="http://madiun.solopos.com/read/20180510/516/915436/daging-sapi-impor-masuk-madiun-pedagang-menjerit">mengeluarkan uang</a> sebanyak Rp151 miliar untuk membeli beras dari petani sejak Januari hingga April 2018. Beras masyarakat yang telah diserap Bulog Madiun selama empat bulan terakhir yaitu sebanyak 18.812 ton.</p><p dir="ltr">Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, Heriswan, mengatakan wilayah Bulog Sub Divre IV Madiun yaitu ada tiga wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi. Tahun ini, Bulog Madiun menargetkan keterserapan beras dari petani yaitu mencapai 38.900 ton.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan sampai saat ini realisasi keterserapan beras sudah mencapai 18.812 ton atau 48,4% dari target. Harga beras yang dibeli Bulog dari petani yaitu Rp8.030/kg. Sehingga sampai saat ini Bulog telah mengeluarkan uang sebanyak Rp151 miliar untuk membeli beras masyarakat itu.</p><p dir="ltr">"Berapapun beras yang masuk akan dibayar. Soal uang untuk membeli beras, kami tidak ada limit. <a title="500 Warga Kota Madiun Jadi TKI, Mayoritas ART" href="http://madiun.solopos.com/read/20180504/516/914344/500-warga-kota-madiun-jadi-tki-mayoritas-art">Sampai saat ini</a> penyerapan baru 18.812 ton," jelas dia di sela-sela acara perayaan HUT Bulog ke-50 tahun di kantor Bulog Sub Divre IV Madiun, Kamis (10/5/2018).</p><p dir="ltr">Heriswan menyampaikan realisasi Bulog Madiun merupakan tertinggi ketiga se-Jawa Timur. Dia berharap petani bisa menjual berasnya ke Bulog.</p><p dir="ltr">Sejauh ini Bulog Madiun memiliki sekitar 30 mitra yang terdiri atas gabungan kelompok tani (gapoktan) maupun perusahaan penggilingan padi yang tersebar di Madiun dan Ngawi. Selain mitra yang telah terkoneksi dengan Bulog, petani secara mandiri juga bisa menjual berasnya ke Bulog.</p><p dir="ltr">"Saat panen raya, kita tidak kesulitan untuk mendapatkan beras. Tapi kalau tidak panen, kita kesulitan karena berebut dengan swasta," jelas Heriswan.</p><p dir="ltr">Dia menyampaikan beras dari Bulog ini akan <a title="Tarif Tol Ngawi-Wilangan Minimal Rp8.500 Maksimal Rp104.000" href="http://madiun.solopos.com/read/20180505/516/914496/tarif-tol-ngawi-wilangan-minimal-rp8.500-maksimal-rp104.000">dijual kembali</a> ke masyarakat. Beras Bulog ini juga yang biasanya digunakan untuk stabilisasi harga beras saat mengalami peningkatan.</p><p dir="ltr">"Kami secara bertahap memantau harga di pasar. Kalau harga beras tinggi, beras-beras ini yang akan dijual untuk stabilisasi harga," terang dia.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya