SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas gudang beras Bulog. (JIBI/Harian Jogja/Antara).

Bulog Madiun belum memenuhi separuh target penyerapan beras hingga Juni 2017 ini.

Madiunpos.com, MADIUN — Serapan beras di wilayah kerja Perum Bulog Subdivre IV Madiun selama setengah tahun, Januari-Juni 2017, baru mencapai 39% dari 65.208 ton target yang ditetapkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tahun ini kami mendapat target serapan beras sebanyak 65.000 ton lebih. Hingga menjelang akhir Juni, serapan sudah mencapai 39% dari target atau sekitar 25.450 ton setara beras,” ujar Kepala Perum Bulog Subdivre IV Madiun Agus Supriyanto dihubungi di Madiun, Jawa Timur (Jatim), Senin (26/6/2017).

Menurut dia, serapan beras dan gabah tersebut paling banyak berasal dari petani di wilayah Kabupaten Ngawi dan Madiun. Hal itu seiring status kedua daerah yang menjadi wilayah kerjanya tersebut sebagai daerah lumbung padi di Provinsi Jawa Timur.

Bulog setempat berupaya semaksimal mungkin untuk terus melakukan pengadaan hingga akhir tahun. Pihaknya optimistis pada akhir tahun 2017 mendatang, target yang ditetapkan dapat tercapai.

Agus mengakui terdapat banyak kendala dalam upaya penyerapan beras. Adapun, kendala yang paling dominan adalah Bulog kalah bersaing harga dengan pihak swasta untuk pembelian gabah atau beras milik petani.

Kalah bersaing tersebut, lanjutnya, disebabkan karena harga pembelian yang ditetapkan pemerintah (HPP) untuk pengadaan beras selalu di bawah harga yang ditawarkan pihak swasta kepada petani. Akibatnya, petani lebih memilih menjual gabah atau berasnya ke swasta karena lebih menguntungkan.

Meski menghadapi kendala, pihaknya terus melakukan pengadaan gabah dan beras. Di antaranya dengan memaksimalkan tim satgas serapan gabah yang telah dibentuk untuk terjun ke lapangan membeli gabah dan beras petani.

Ia menambahkan, stok beras yang dimiliki Bulog Subdivre 4 Madiun mencapai 25.450 ton tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 12 bulan ke depan.

Jumlah stok sebanyak itu dinilai sangat aman untuk kebutuhan harian, hari raya, beras keluarga sejahtera (rastra), hingga beras cadangan guna mengantisipasi terjadi hal yang darurat, seperti bencana alam dan antisipasi gejolak harga pasar selama dan sesudah Lebaran.

Pihaknya memastikan jumlah stok beras tersebut masih terus bertambah seiring upaya penyerapan gabah dan beras petani yang dilakukan oleh petugas Bulog setempat di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Ngawi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya